"There'll always be another monster" - Deglan
Diangkat dari novel karya Andrzej Sapkowski, video game "The Witcher" cukup populer. Tokoh utamanya, Geralt of Rivia jadi salah satu ikon karakter game. Namun sayangnya versi film serialnya yang dibintangi Henry Cavill kurang epik. Kemarin (23/8) Netflix merilis prekuel "The Witcher" dalam bentuk film animasi.
Judul film tersebut adalah "The Witcher: Nightmare of The Wolves". Animasi sepanjang 90 menitan ini bercerita tentang Vesemir, sosok yang kemudian hari akan menjadi guru Geralt of Rivia. Dalam film ini juga dikisahkan sekolah mereka yang begitu keras, School of The Wolf.
Film dibuka dengan serangan terhadap satu keluarga oleh monster mematikan yang disebut Leshen. Hampir saja semua anggota keluarga tak bernyawa, jika tak dibantu oleh Vesemir.
Hutan tersebut rupanya kembali menelan korban. Ada sesuatu yang bangkit di sana. Bangsa Elf meminta bantuan Vesemir karena ada banyak dari mereka yang hilang di hutan tersebut.
Sementara itu seorang penyihir bernama Tetra meminta raja untuk mengirimkan tim investigasi. Ia yakin para The Witcher otak di baliknya, mereka menakut-nakuti warga demi mendapatkan koin emas.
Cerita kemudian flashback ke masa kecil Vesemir. Ia hidup miskin sebagai pesuruh. Di sana ia tinggal bersama anak-anak lainnya. Kawan baiknya adalah Illyana.
Ketika ia berjumpa dengan seorang witcher bernama Deglan, ia mengaguminya. Dengan menjadi witcher, ia yakin bisa hidup bebas, kuat, dan mendapatkan koin emas. Ia pun kemudian bergabung menjadi murid sekolah witcher.
Namun pelatihan menjadi witcher sangat keras dan bisa membuat para murid kehilangan nyawa. Ada tahapan trial of the grasses dan proses menjadikan mereka sebagai mutan.