Semenjak tampil sebagai Dilan yang punya jurus rayuan kocak, nama Iqbaal Ramadhan semakin meroket. Ia termasuk aktor muda yang punya banyak fans militan.Â
Untungnya ia tidak termasuk aktor yang aji mumpung dan tetap pilih-pilih film. Salah satu filmnya yang baru rilis di Netflix dan raih banyak pujian adalah "Ali & Ratu-Ratu Queens".
Ceritanya ringan namun mampu membuat penonton untuk mengikuti filmnya hingga tamat. Apabila biasanya sosok ibu, ayah, atau keduanya yang mencari anak mereka yang hilang atau tertukar, di sini sebaliknya. Kini giliran seorang remaja laki-laki yang nekat ke New York demi mencari sosok ibunya.
Remaja "bonek" itu adalah Ali (Iqbaal Ramadhan). Semenjak ayahnya meninggal, ia tinggal bersama bibinya (Cut Mini) dan sepupunya (Bayu Skak).
Ibunya ke mana? Si Ibu, Mia (Marissa Anita) sejak Ali masih kecil, berjuang mewujudkan mimpinya sebagai biduan ke New York. Ketika enam bulan berlalu dan ia belum kunjung gapai mimpinya, ia enggan untuk kembali ke rumah. Hal ini membuat suaminya marah. Sejak itu, ia tak pernah kembali.
Ketika Ali membereskan rumahnya untuk disewakan, ia menemukan banyak surat dan tiket pesawat untuk dua orang dari ibunya. Ini membuat Ali yakin sebenarnya ibunya masih memikirkannya.
Berbekal tabungan dan alamat, Ali nekat ke New York. Bibinya tak kuasa menghalanginya. Di alamat tersebut, ia tak menjumpai ibunya, melainkan empat emak-emak yang seru.Â
Keempatnya, Party (Nirina Zubir), Chinta (Happy Salma), Ance (Tika Panggabean), dan Biyah (Asri Welas), pun mengizinkan Ali tinggal di apartemen mereka, sembari membantu menemukan ibunya.
Akankah Ali dapat kembali bersama ibunya?
Dari segi premis, sebenarnya cerita anak yang berjuang menemukan orang tuanya bukanlah sesuatu yang baru. Ada, "Terompet Tahun Baru", misalnya, yang bercerita tentang pria yang menemukan kakel penjual terompet rupanya adalah ayah yang dicarinya sejak dulu.
Namun, premis bukanlah satu-satunya hal yang berkontribusi membuat film menjadi bagus. Unsur lainnya juga ikut berpengaruh, seperti naskah skenario dan dialog yang bernas, gaya penyutradaan, sinematografi, akting, dan masih banyak lagi.