Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Surga yang Tak Dirindukan 3", Masih Berkutat dengan Orang Ketiga

18 April 2021   05:07 Diperbarui: 31 Agustus 2021   23:53 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marsha dan Reza menyelamatkan cerita (sumber: parapuan.co)

Rumah tangga Pras (Fedi Nuril) tak bosan-bosannya diganggu pihak ketiga. Kini setelah ia menikmati masa-masa damai berumah tangga dengan Meirose (Marsha Timothy), lagi-lagi datang orang ketiga, berkaitan dengan masa lalu Meirose. Untuk kesekian kalinya Pras dan kali ini bersama Meirose, merasai surga yang tak dirindukan.

Film sekuel ini diawali dengan pengenalan masing-masing tokoh dengan jarak sekitar beberapa tahun dari film kedua. Dikisahkan Meirose kini menjadi istri satu-satunya Pras. Ia menjadi ibu yang baik bagi Nadia (Zara Leola) yang kini telah remaja dan putranya, Akbar (Ali Fikry) yang sudah bersekolah.

Suatu ketika Akbar yang berhasil memenangkan lomba mengeja dalam bahasa Inggris diundang bertamasya ke Jakarta oleh pihak yayasan sekolah. Kepala yayasannya baru. Ia adalah Ray (Reza Rahadian). Di sana Akbar begitu senang mengobrol bersama pria yang begitu perhatian tersebut.

Namun masalah mulai muncul ketika Meirose mengetahui bahwa Ray sang Kepala Yayasan itu ternyata Ray yang sama dengan pria yang mangkir pada acara pernikahan mereka. Ray juga yang menanamkan benih ke dirinya. Ray juga tak kalah terkejutnya. Ray yang tahu tentang rahasia asal-usul Akbar pun terus mengakrabkan diri dengan anak tersebut.

Meirose kebingungan, apakah ia harus memberitahu Pras atau tidak. Sementara itu Pras sedang gelisah karena permasalahan pelik di kantornya.

Pemeran Berganti dan Reza yang Tampil Lagi
Dalam film ketiga ini ada kejutan, dua pemerannya diganti. Ia adalah Nadia dan Meirose. Yang sebelumnya masing-masing diperankan oleh Sandrinna Michelle dan Raline Shah kini digantikan oleh Zara Leola dan Marsha Timothy.

Marsha dan Zara menggantikan dua pemeran sebelumnya,Raline dan Sandrinna (sumber gambar: Tribunnews.com)
Marsha dan Zara menggantikan dua pemeran sebelumnya,Raline dan Sandrinna (sumber gambar: Tribunnews.com)
Perubahan ini membuat penonton setia kedua film ini bisa jadi merasa kurang nyaman. Perubahan pemeran Nadia tidak begitu signifikan. Lain halnya dengan Meirose, yang seperti dua orang yang berbeda. 

Diperankan oleh Marsha Timothy, Meirose nampak lebih dewasa dan matang. Seolah-olah ada gap karakter antara Meirose saat ini dan Meirose dua film sebelumnya. Meski aku suka keduanya, Meirose ala Raline atau Meirose ala Marsha.

Rasa kurang nyaman ini juga diimbuhi kehadiran Reza Rahadian. Karena tidak baca sinopsisnya, aku mengira Reza memerankan sosok dokter Syarief yang muncul pada film kedua. Eh rupanya bukan. Ia memerankan sosok yang berlainan, yaitu Ray, pria masa lalu Meirose.

Di media sosial tak sedikit yang mempertanyakan kehadiran Reza. Apakah pemerannya tak bisa diganti oleh aktor lainnya? Wajar sih komentar tersebut, aku juga merasai hal yang sama. Ini ada kaitannya dengan konsistensi dan kesinambungan cerita.

Sama halnya dengan karakter Meirose yang dulu dan sekarang yang memiliki gap. Seolah-olah sosok Meirose dalam film yang dulu tak lagi relevan.

Oh iya bangku sutradara dalam film ini juga berubah. "Surga yang Tak Dirindukan" pertama dan kedua ditangani oleh Hanung Bramantyo. Pada film ketiga, kursi sutradara beralih ke Pritagita Arianegara yang karya besutannya "Salawaku" banyak meraih pujian, Hanung di film ini hanya bertindak sebagai co-produser dan supervisi.

Cerita yang Terasa Dipaksakan
Film "Surga yang Tak Dirindukan" dan film keduanya masuk box office Indonesia. Film yang diangkat dari buku karya Asma Nadia ini mengangkat sisi lain dari poligami yang isunya kerap mengundang kontroversi di tengah masyarakat.

Sebenarnya film ini tak perlu ada sekuelnya. Cukup selesai di film pertama. Tapi mungkin karena ketertarikan masyarakat masih tinggi dengan tema-tema semacam ini dan masih mampu menjadi mesin penarik uang, maka film kedua pun dirilis dan ternyata masih laris.

Film keduanya sendiri jalan ceritanya sudah mulai terasa dipaksakan. Pada film ketiganya jelas-jelas konfliknya makin diada-adakan. Ada beberapa bagian cerita yang terasa kurang logis.  Konflik antara Meirose dan suaminya juga rasanya kekanakan dan dipaksakan. Tapi karena performa akting Marsha dan Reza yang apik, cerita yang kurang menggigit ini masih tertutupi.

Unsur komedi dari dialog antara Amran (Kemal Pahlevi) dan Hartono (Tanta Ginting) memang mampu memberikan hiburan di tengah cerita yang datar, meski beberapa celetukan Amran agak berlebihan. Candaan yang lebih bikin tidak nyaman adalah komentar-komentar Yemima (Zsa Zsa Utari) yang tidak pada tempatnya dan tidak pantas dilontarkan oleh seorang bawahan ke atasannya.

Semoga film "Surga yang Tak Dirindukan 3" ini menjadi kisah penutup dan tak ada lagi sekuelnya ataupun spin-off-nya. Bukan film yang buruk, setidaknya performa akting Marsha Timothy dan Reza Rahadian masih mampu menyelamatkan cerita dan membuatku menonton hingga film tuntas. Visualnya juga apik, gambarnya terang, grading-nya pas, dan nyaman di mata.

Marsha dan Reza menyelamatkan cerita (sumber: parapuan.co)
Marsha dan Reza menyelamatkan cerita (sumber: parapuan.co)
Film "Surga yang Tak Dirindukan 3" awalnya direncanakan tayang di bioskop. Tapi karena situasi belum memungkinkan, maka film ini tayang secara streaming sejak 16 April 2021 di Disney+ Hotstar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun