Kucing-kucing perlu mandi biar badannya segar dan bebas kutu. Bukannya mereka bisa mandi sendiri? Bisa sih, jilat-jilat badan sendiri, tapi kayaknya masih belum cukup bersih, Â sehingga perlu dimandikan manusia.
Kusiapkan shampo kucing. Air hangat, gayung, dan handuk yang cepat menyerap air. Kucek persiapanku. Sudah komplet.
Ada tiga anak kucing di rumah. Usianya sebulanan. Ada Pank, Ponk, dan si Opal. Pank dan Ponk kucing kembar. Bedanya Pank berekor panjang dan Ponk berekor bundel. Sementara bulu Opal bermotif belang.
Waktunya mandi. Kutengok tiga anak kucing sedang bobo siang.
Kuambil Ponk terlebih dahulu. Ia lebih penurut. Kuusapkan shampo yang telah kucairkan ke tubuhnya.
Memandikan kucing harus cepat biar mereka tak kedinginan. Aku juga tak punya hair dryer, entah kemana.
Setelah kuusapkan shampo ke seluruh tubuh selain wajahnya maka langsung kubilas. Seekah bersih dan tak ada sisa busa maka Ponk langsung kukeringkan dengan handuk. Ia langsung kutaruh ke bantal kucing yang kualasi handuk. Ia nampak kedinginan.
Berikutnya Pank dan terakhir Opal.
Ini kedua kalinya Opal mandi. Lainnya belum pernah sama sekali.
Kucing dewasa lainnya lebih sulit diajak mandi. Duh mereka bakal mencakar dan melakukan apa saja biar tak dimandikan. Aku baru bisa memandikan mereka beberapa kali. Padahal penginnya mereka bisa mandi rutin biar bersih dan bebas kutu.
Setelah mandi, mereka mengantuk. Setelah menyusu ke induknya mereka pun pulas tidur di pangkuanku. Tiga anak kucing berebut di pangkuan. Ponk lalu mengalah tidur di bantal kucing.