Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bantal Kucing Akhirnya Terpakai

3 April 2021   18:21 Diperbarui: 3 April 2021   18:26 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bantal kucing berwarna kuning (dokpri)

Bantal kucing berwarna kuning.
Ia kubelikan sebagai hadiah bagi Kidut junior alias si Cindhil.
Sayangnya ia enggan memakainya.
Selidik demi selidik sepertinya ukuran bantalnya kekecilan.

Cindhil sekarang sudah besar.
Usianya sudah 16 bulan.
Ia dulu putih mungil .
Seperti anak tikus putih sehingga disapa Cindhil.

Ia sudah besar
Ukurannya satu setengah kali bantal
Pastinya ia tak nyaman
Ia malah merasa kesal

Bantal kuning itu tergeletak begitu saja.
Nero dan Mungil juga enggan memakainya.
Mereka memang sudah dewasa.
Aku salah ukuran membelinya.

Aku membelinya agar mereka merasa nyaman.
Tak lagi menggunakan alas depan kamar mandi.
atau melompat ke sofa.
Mereka tak akan merasa dingin.

Tapi percuma.
Mereka tetap enggan.
Meski kubujuk sedemikian rupa.
Agar ku tak sayang membelinya.

Lalu datanglah tiga ekor anak kucing.
Anak dari si Mungil
Usia mereka sebulanan.
Mungil sepertinya memberiku kejutan.

Anaknya tiga, si kembar dan si belang.
Ketiganya sungguh lincah.
Dan membuat hidupku meriah.
Kadang-kadang terlalu meriah, sampai aku kerepotan

Si Belang kuberi nama Opal
Ia mirip dengan anak kucing sebelumnya
Yang meninggal tahun lalu
Dan membuat hariku kelabu

Si Opal paling berani dan lincah
Ia juga yang paling nakal
Ia mencobai bantal kuning
Tak perlu kubujuk lagi

Ia suka
Ia merasa nyaman
Ia duduk-duduk nyaman di bantal
Menikmati suasana akhir pekan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun