Aku menyebutnya musik chill-out, sobatku memilih menyebutnya musik new-age. Musik ini sebagian menonjolkan kualitas vokal, namun tak sedikit yang tembangnya didominasi musik tanpa banyak vokal alias musik instrumentalia. Salah satu favoritku adalah kelompok musik asal Prancis bernama Era.
Sobatku yang juga maniak musik menyodorkan dua kaset berjudul "Voice 1" dan "Voice 2". Hadiah buatmu, ujarnya. Aku menyimak lagu-lagu dalam kaset tersebut. Oh aku seperti berada di surga versiku. Musiknya indah. Membuat pikiranku melalang buana.
"Ameno", judul tembang Era tersebut. Musiknya memadukan lagu-lagu ala Gregorian dengan sentuhan musik tekno modern. Ada choir-nya yang membuat lagunya terasa megah dan syahdu. Liriknya menggunakan bahasa yang tak kumengerti mirip bahasa Latin.
Oke aku agak kurang suka dengan tembang "Ameno". Menurutku masih agak biasa jika dibandingkan tembang-tembang lain dalam album "Voice".
Lalu aku mendengar tembang Era lainnya. "The Mass". Ini merupakan kelanjutan dari "Ameno" jika melihat video klipnya yang mirip dan memiliki keterkaitan.Â
Video klipnya menunjukkan sekelompok penyihir yang melindungi raja yang masih kecil dari para kesatria yang hendak membunuhnya. Lalu ada kesatria perempuan sebagai heroine-nya.
Video klipnya keren. Tembangnya yang juga menggunakan bahasa fiktif ala-ala Latin juga tak kalah mengagumkan. Selintas ada nada dan nuansa yang mirip "O Fortuna (Carmina Burana)" dikombinasikan dengan tembang Era lainnya yaitu "Divano".
"Avemano Orchestral", tembang Era lainnya, menonjolkan kualitas vokal. Suara penyanyi yang tenor diiringi dengan choir yang kompak. Masih dengan nuansa Gregorian. Di bagian tengah lagu ada solo gitar dan drum yang memberikan warna dan kejutan.
"Impera" tak kalah mengundang perhatian dengan intro gitar listrik di awal, baru menyusul nuansa musik Gregorian. Vokal choir baru hadir pada 1:36. Syahdu. Bagian memukau ketika ada vokal tenor yang terdengar paling jelas.
Era dengan tembang yang lebih ngepop juga tak kalah menarik. Yang pertama perlu didengarkan adalah tembangnya yang berjudul "Mother".
Di sini lirik pada pada beberapa bait menggunakan bahasa Inggris dengan choir menggunakan bahasa fiktif yang indah. Ya, choir dalam lagu ini dengan dominan anak-anak laki-laki ini begitu terasa megah sekaligus religius dan agung.