Hutan belantara itu indah
Namun ia juga bisa mencekam
Ia bisa menjadi rumahmu
atau menyembunyikanmu dari dunia luar
Sylvie, seorang anak perempuan menangis sambil berlari ke luar rumah.
Ia menuju hutan belantara.
Ia memutuskan tak ingin kembali, ia ingin pergi selamanya.
Ketika ia melihat sekeliling, ia terkepung pepohonan.
Di manakah dirinya berada?
Ini tak seperti harapan si gadis.
Sekelilingnya begitu sunyi, sepi, dan dingin.
Hutan ini bersalju, putih dan nuansanya dingin.
Angin dingin yang menerpanya juga membuatnya menggigil.
Sylvie merasa sedih.
Ia menangis.
Bagaimana cara ia kembali?
Apakah ia bisa kembali?
Entah datang dari mana,
muncul seekor rubah dengan bulu cokelat kemerahan.
Ia nampak tak buas.
Rubah itu nampak bersahabat.
Ada sebuah kekuatan jahat yang hadir.
Ia ingin mengabulkan keinginan si gadis.
Memenuhi harapannya untuk tak pernah kembali.
Sylvie pun berlari dan berlari.
Mampukah Sylvie kembali ke rumah? Dan siapakah rubah merah tersebut?
Sebuah Dongeng Anak dengan Grafis Memikat
Aku bersorak menemukan harta kartun ini.
Animasi ini kutemukan di bagian anak-anak kategori storytelling.
Aku penasaran ketika membaca sinopsis.
Posternya juga nampaknya apik.
"Fox in The Woods" terdiri atas lima episode.
Satu episodenya hanya dua menitan, jenis animasi pendek.
Tak ada dialog.
Penonton mendapatkan cerita lewat narasi yang dibacakan narator.
Bagian yang menurutku menawan adalah kualitas grafisnya.
Visualnya sederhana namun memikat.
Ia didominasi dengan warna putih hitam
dengan aksen berupa rubah merah
Animasi yang diproduksi oleh CeREELs ini sepertinya menggunakan perpaduan konte dan cat air.
Gambarnya nampak halus dan ringan.
Pemilihan dominasi warna putih dan hitam ini menguatkan nuansa dan emosi.
Penonton serasa ikut merasai hawa dingin dan situasi yang tak ramah mencekam.