Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Mank", Satu Lagi Karya Masterpiece David Fincher

8 Februari 2021   21:31 Diperbarui: 11 Februari 2021   03:22 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika film "Mank" dirilis di Netflix dan banyak kritikus memberikan apresiasi, aku pun ikut penasaran. Film seperti apakah "Mank" tersebut? Ketika melihat nama David Fincher sebagai sutradara dan Gary Oldman sebagai aktor utamanya, wah rasanya sudah ada jaminan filmnya bakal berkualitas.

"Mank" adalah sebuah film biopik. Ia mengisahkan salah satu legenda Hollywood, seorang penulis skenario (screenwriter) ikonik bernama Herman J. Mankiewick.

Ia penulis produktif asal Jerman yang berkiprah di Hollywood pada sekitar akhir 20-an hingga 50-an. Skenario filmnya yang dikenang dan meraih penghargaan adalah "Citizen Kane" yang terinspirasi dari sosok nyata.

Film "Mank" diawali dengan adegan Herman Mank (Gary Oldman) yang nampak enggan dan susah payah ditempatkan di sebuah kamar. Kariernya saat itu sedang di ujung tanduk, redup karena ulahnya sendiri yang suka mabuk. Ia lalu diberikan kesempatan untuk menulis sebuah naskah oleh Orson Welles (Tom Burke).

Dengan diberikan durasi waktu tertentu, Mank yang baru saja mengalami kecelakaan dibantu oleh Rita Alexander (Lily Collins) untuk menulis naskah skenario. Rita dengan sabar meladeninya dan kadang-kadang harus bersikap keras.

Selama berhari-hari Mank harus bergelut dengan adiksinya terhadap alkohol. Penulisan naskahnya tersendat-sendat. Seringkali ia tak kunjung mendapat aspirasi menulis sehingga ia terus diingatkan kariernya akan tamat apabila ia tak berhasil menyelesaikan tugasnya.

Penonton kemudian diajak untuk flashback, ke adegan-adegan di mana Mank masih aktif dan sehat. Ia nampak akrab dengan aktris Marion Davies (Amanda Seyfried) dan mengenal orang-orang berpengaruh di industri perfilman Hollywood seperti Louis B. Mayer (Arliss Howard) dan William Randolph Hearst (Charles Dance).

Gary penampilannya nampak berubah sebagai Mank (sumber: Netflix dalam USA Today)
Gary penampilannya nampak berubah sebagai Mank (sumber: Netflix dalam USA Today)
Adegan pun bolak balik antara masa kini dan masa lalu. Hingga kemudian Mank memperoleh inspirasi menulis yang kemudian malah banyak mendapatkan peringatan dari orang-orang di sekelilingnya.

Salah Satu Karya Masterpiece David Fincher

David Fincher dikenal sebagai sutradara film yang kerap berkutat dengan film-film bergenre thriller. Film-filmnya memiliki keunikan tersendiri.

Tak sedikit karyanya yang beken, mendapatkan tempat di hati para penikmat film, dan menjadi bahan diskusi hingga saat ini. Film-filmnya di antaranya "Seven", "The Fight Club", "Gone Girl", "The Social Network", "The Girl with The Dragon Tatto", dan "The Curious Case of Benjamin Button". 

Ia meraih dua nominasi sebagai sutradara terbaik di ajang Oscar untuk "The Social Network" dan "The Curious Case of Benjamin Button".

David Fincher juga dikenal sebagai sutradara yang suka bekerja dengan orang yang sama. Ia kerap berkolaborasi dengan duo musisi Trent Reznor dan Atticus Ross. Mereka telah empat kali bekerja sama. Duo ini sempat meraih Oscar untuk kategori best original score dari "The Social Network".

Sedangkan Gary Oldman sudah membintangi lebih dari 50 film. Perannya yang ikonik adalah Dracula di "Bram Stoker's Dracula" dan James Gordon di Trilogi Batman. Ia meraih nominasi Oscar di "Tinker Tailor Soldier Spy" dan mendapatkan Oscar lewat perannya sebagai Winston Churchill di "The Darkest Hour".

Sebuah kolaborasi yang mewah.

Dari film ini penonton disuguhi totalitas dari Gary Oldman sebagai Mank. Aktingnya terasa natural dan penampilannya ketika berinteraksi dengan lawan mainnya juga nampak lugas.

Demikian halnya dengan lawan mainnya, Amanda Seyfried, sebagai Marion. Ia nampak memikat sebagai sosok aktris yang sebenarnya memiliki jiwa yang rapuh. Usia dan pengalaman Amanda berpaut jauh dengan Gary, namun ia bisa mengimbanginya.

Charles Dance yang namanya menjulang berkat perannya sebagai Lord Tywin Lannister, di sini juga tampil mencuri perhatian meski porsinya tidak banyak di layar.

Dalam membesut "Mank" ini David Fincher tidak main-main. Ia bisa melakukan take hingga ratusan kali untuk menghasilkan gambar yang diharapkannya, termasuk ketika mengambil gambar Mank yang sedang di bawah kendali alkohol.

Ia seolah-olah tak ingin menyia-nyiakan hasil kerja keras ayahnya, Jack Fincher, yang menuliskan naskah film ini, namun tak kesampaian untuk membesutnya hingga ia meninggal. David ingin memberikan apresiasi dan penghormatan ke ayahnya dengan membesut film ini dengan rapi dan detail.

Ia memilih menggunakan format hitam putih dan berupaya agar situasi dalam film mirip dengan situasi tahun 30-an dan 40-an dengan mengajak sinematografer Erik Messerschmidt. 

Penata busana Trish Summerville juga berupaya memberikan detail di kostum dengan melakukan riset busana tahun 30-an yang banyak digunakan sineas film dan masyarakat kala itu.

Hasilnya adalah sebuah karya yang masterpiece. Visualnya menawan, klasik, dan elegan. Penonton seolah-olah diajak memasuki era keglamouran Hollywood masa itu. Unsur artistik ini juga disumbang oleh musik skoringnya yang selaras dengan nuansa pada masa itu.

Trent Teznor dulunya dikenal sebagai dedengkot band industrials, Nine Inch Nails. Ia disebut sebagai salah satu musisi jenius karena mampu memainkan banyak alat musik.

Dengan timeline yang lompat-lompat, tidak linier, penonton harus fokus untuk menyaksikannya. Durasinya yang cukup panjang yakni 131 menit dan plotnya yang agak datar, memang rawan bikin mengantuk ketika menontonnya.

Amanda Seyfried di sini juga tampil memikat (sumber gambar: Netflix dalam Indiewire)
Amanda Seyfried di sini juga tampil memikat (sumber gambar: Netflix dalam Indiewire)
"Mank" sendiri telah menunjukkan levelnya dengan meraih enam nominasi dalam ajang Golden Globe Awards yang nominasinya baeu diumumkan beberapa hari lalu. 

Film Netflix ini meraih nominasi untuk kategori film  drama, sutradara, aktor, aktris pendukung, naskah film, dan skoring. Wah tak menutup kemungkinan film ini juga meraih nominasi Oscar.

Apakah film ini bakal meraih piala Golden Globe? Kita tunggu saja pengumumannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun