Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Ketika Para Lady Rocker Memberikan Pengaruh di Musik 90s

9 Januari 2021   23:42 Diperbarui: 10 Januari 2021   12:36 1514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gwen Stefany menjadi sosok ikonik di musik rock dan fesyen (sumber: rollingstone.com)

Musik rock bukan hanya milik kaum adam, sepanjang sejarah ada banyak nama lady rocker yang sukses memberikan pengaruh, baik dalam musik 90s maupun urusan fashion. Pada tahun 90-an, band rock dengan vokalis perempuan maupun yang solois tumbuh dengan subur.

Memang dalam sejarah musik 90s, musik rock sungguh berwarna pada waktu itu, dengan adanya subgenre seperti rock alternatif, industrial rock, ska rock, punk rock, grunge, gothic rock, opera rock, indie rock, melengkapi aliran yang telah ada sebelumnya, rock klasik, slow rock, hard rock, metal, black metal, dan aliran-aliran musik underground.

Belum lagi nu metal atau rap metal yang hadir pada akhir 90-an dengan band-band seperti Korn dan Slipknot.  Ketika aku membaca sebuah majalah musik punya kakak, aku terkagum-kagum dengan percabangan genre rock yang begitu luas masa itu. Banyak subgenre yang tak kukenal sebelumnya seperti speed metal dan grindcore, serta perkawinan dengan genre musik lainnya, seperti rock orkestra. Sungguh menarik.

Nah di antara vokalis band-band dan solois beken pengusung rock, tak sedikit di antaranya kaum hawa. Kehadiran mereka memberikan warna.

Nama-nama band dengan vokalis perempuan terkenal di antaranya Blondie, Elastica, Garbage, Hole, Veruca Salt, The Cranberries, Heart, Catatonia, No Doubt, The Cardigans, The Breeders, Save Ferris, Letters to Cleo, Shooter, dan 4Non Blondes. Sedangkan solois di genre rock di antaranya Joan Jet, Janis Joplin, Cindy Lauper, Lisa Loeb, Patti Smith, Sheryl Crow, Alanis Morissette, Tori Amos, Melissa Etheridge, Suzanne Vega, dan Joan Osborne.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia juga tak kalah banyaknya akan lady rocker, meski jumlahnya makin melonjak pada era 2000-an. Pastinya nama-nama seperti Nike Ardila, Nicky Astria, dan Mel Shandy akan selalu dingat. Juga ada Poppy Mercury, Ita Purnamasari, Inka Christie, Anggun C. Sasmi, Conny Dio, band Dunia Kecil, dan rocker asal Malang yaitu Sylvia Saartje. 

Ini dia lady rocker Arema (sumber: kasetlalu.com)
Ini dia lady rocker Arema (sumber: kasetlalu.com)
Di antara para lady rocker ada beberapa di antara mereka yang ikonik dan sangat beken pada era 90-an. Kepopuleran mereka terbantu oleh hitsnya channel musik seperti MTV, V, juga acara lokal seperti Delta di RCTI, radio-radio, dan juga majalah anak muda yang banyak membahas musik seperti Hai dan edisi khususnya, yaitu Haiklip.

Nah berikut 10 lady rocker manca yang menurutku ikonik dan berhasil memberikan pengaruh di musik rock pada era 90-an.

1. The Cranberries
Band asal Irlandia ini namanya mulai dilirik sejak tembangnya berjudul "Linger" dan "Dream" dirilis. Tembang "Dreams" bahkan sangat laris menjadi tembang soundtrack film blockbuster seperti "Mission Impossible".

Band yang dibentuk tahun 1989 ini namanya makin moncer sejak merilis tembang "Zombie" yang ngerock, disusul dengan tembangnya yang juga cadas yaitu "Salvation", "Promises", "I Just Shot John Lennon", dan "Bosnia".

Dolores O' Riordan sosok yang ikonik dengan tampilan cepak dan gayanya yang kaku ketika tampil di atas panggung. Tapi suaranya yang merdu dan berkarakter, serta penjiwaannya yang dalam membuat lagu-lagu The Cranberries yang banyak bertemakan humanis terasa bernyawa. Bak soul-rock.


Kenangan akan Dolores adalah ketika menyaksikan ia bersama bandnya tampil di Jakarta. Suaranya sama indahnya seperti versi rekaman. Lagu terakhirnya "In The End" terasa sentimentil".

2. Garbage

Nama Shirley Manson tak bisa dipisahkan dari Garbage. Suaranya yang khas dan gayanya yang supercool, membuat Garbage memberikan warna pada tahun 90-an. Shirley dengan rambut merahnya tampil cool dengan wajah dinginnya. Band ini mengusung aliran alternatif dengan beberapa tembang ada unsur grunge.


Lagu-lagu Garbage yang asyik didengar banyak. Di antaranya "Stupid Girl", "Only Happy When It Rains", "I Think I'm Paranoid", "Androginy", dan "Medication". Ia kemudian dipercaya membawakan lagu soundtrack franchise "James Bond" dengan judul "The World is not Enough". Sheryl juga dikenal sebagai ikon feminisme hingga kini

3. No Doubt

Berawal dari "Don't Speak", band dengan vokalis Gwen Stefani yang kondang dengan dandanan seksi sporty dan lipstik merah ini memiliki banyak tembang bagus dalam album "Tragic Kingdom". Lagu-lagu hitsnya pada era 90-an adalah "Sixteen", "Just a Girl", "Sunday Morning", dan "Tragic Kingdom".

No Doubt mengusung ska rock. Warna vokal Gwen yang unik membuat tembang-tembang No Doubt mudah dikenali. Gwen tak hanya dikenal sebagai frontman, tapi juga ikon fesyen, dari pilihan warna lipstik, gaya rambut, juga gaya berpakaiannya yang memadukan unsur sporty dan seksi. Hingga saat ini Gwen masih eksis.

4. Hole

Setelah kepergian Kurt Cobain, sang istri, Courtney Love, masih eksis dengan bandnya yang bernama Hole. Bandnya juga mengusung rock dengan sentuhan grunge.

Hole memiliki lagu beken seperti "Violet" dan "Celebrity Skin". Band ini disorot karena kehadiran sosok Courtney yang lekat dengan Kurt Cobain dan juga gaya penampilannya yang seksi dan tampil seperti malas-malasan.


5. Catatonia

Siapa yang tak kenal dengan serial "The X-Files" pada tahun 90-an. Nah ada tembang berjudul "Mulder and Scully" yang dibawakan band rock alternatif dari Inggris bernama Catatonia.

Mendengarkan lagu ini, aku langsung jatuh cinta pada karakter suara Cerys Mathews. Suaranya serak, seksi, dan unik, mungkin mirip dengan warna vokal Fatin dan Elda, hanya lebih matang. Lagunya yang juga masih enak didengar adalah "Dead from The Waist Down".

6. Blondie

Debby Harry adalah salah satu otak dalam band beraliran punk yang kemudian memiliki unsur new wave dan rock. Suaranya yang tebal dan berat membuat lagu-lagu Blondie mudah dikenali.


Lagunya yang populer tahun 90-an adalah "Maria". Debby dikenal sebagai vokalis yang cantik dan terlihat tangguh dengan rambut pirangnya.

7. Alanis Morissette

Alanis dulu kerap dibanding-bandingkan dengan Dolores. Keduanya memang sama-sama populer masa itu. Alanis mendapat penyanyi perempuan yang pemarah karena lagu-lagunya banyak bermuatan kritis.

Dengan gaya busananya yang santai, apa adanya, dan rambut kriwilnya yang panjang, ia pun menjadi salah satu sosok ikonik. Ada banyak tembang hitsnya di antaranya "Ironic", Head over Feet", "Univited", "You Oughtha Know", "Hand in my Pocket", dan "You Learn". Ia sempat dihujat dengan video klipnya "Thank You" yang kontroversial.

8. Sheryl Crow

Sheryl Suzanne Crow juga sosok solois yang ikonik dengan penampilannya yang apa adanya. Lagu-lagunya santai, mudah dinikmati, dan memiliki genre luas dari pop, jazz, rock, country, dan blues.

Sheryl dikenal multitalenta, ia bisa memainkan banyak instrumen musik. Tembang hitsnya "All I Wanna Do", "If It Makes You Happy", "My Favourite Mistake". dan soundtrack "James Bond" yakni "Tomorrow Never Dies"

9. Melissa Etheridge

Tak banyak lady rocker yang meraih Grammy. Melissa adalah sosok lady rocker yang langka tersebut.

Melissa adalah rocker yang anggun, tegas, dan juga berwibawa. Lagunya yang asyik didengar yaitu "I Want to Come Over", "Come to My Window", dan "Bring Me Some Water". Ia sosok rocker berprestasi dengan 15 nominasi Grammy Awards dan meraih dua di antaranya.

10  Lisa Loeb

Lisa Loeb berada di jalur pop rock. Ia menjadi sosok ikonik berkat tampilannya yang beda. Ia tampil nerd dengan kaca mata yang khas dan busana yang feminin kasual.

Sosoknya diperbicangkan sejak lagunya "Stay" melejit,- disusul video klipnya yang unik untuk tembang "Do You Sleep". Ia membawakan lagu ini bersama band Nine Stories. Hingga saat ini Lisa masih eksis dan merambah ke genre yang makin luas.

Adakah di antara 10 sosok lady rocker ikonik yang juga idolamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun