Dua lainnya adalah lada hitam dan saus Padang yang umum dijumpai. Daging kepiting Kaimana yang segar membuat dua hidangan ini juga sayang dilewatkan, apalagi bumbunya juga melimpah. Bumbunya saja sudah enak, apalagi ketika dipadukan dengan kepiting.
Bagaimana dengan tom yam? Sekilas warna merahnya tak beda jauh dengan saus Padang. Rasa dan aromanya yang berbeda. Tom yam memiliki aroma yang lebih fresh dan ada sentuhan asam manisnya. Sedap.
Nah waktunya santap varian woku dan andaliman. Woku adalah cara memasak ala Manado. Bumbunya khas menghasilkan masakan yang pedas dan harum. Umumnya ada berbagai jenis bumbu dan daun pengharum dari jahe, pandan, serai, daun jeruk, dan kemangi.
Kepiting dengan bumbu woku ini hijau kehitaman. Bumbunya sudah enak, apalagi dikolaborasikan dengan kepiting. Kompak!
Enak...enak...enak
Andaliman sendiri dikenal sebagai bumbu khas masakan Batak. Ia juga lazim disebut merica Batak. Biasanya masakan Batak menggunakan andaliman, lantas bagaimana jika dikolaborasikan dengan kepiting?
Ternyata rasanya juga selaras. Andaliman dan kepiting seperti dua orang yang tak dikenal tapi kemudian cepat akrab.
Puas menyantap kepiting, aku pun memesan versi bekunya untuk dibawa pulang. Lumayan seminggu bisa pesta kepiting.
Cara memasak kepiting Kaimana beku ini mudah. Tinggal dicemplungkan ke air mendidih selama 30 menitan bersama plastik vakumnya. Bisa juga dipanaskan dengan microwave. Lalu tiriskan air dan buka plastiknya, jadi deh. Rasanya tetap enak. Kalian juga bisa pesan secara daring, baik yang versi siap makan atau yang siap beku di berbagai aplikasi pemesanan makanan.
Aku dan pasangan pun pesta kepiting lagi. Enak...enak..enak.