Selamat buat "Bumi Manusia" berhasil meraih film bioskop terpuji pada ajang Festival Film Bandung 2020 yang diadakan sore tadi (Sabtu, 14/11). "Bumi Manusia" dari Falcon Pictures mengungguli empat film nominasi lainnya, yaitu "Imperfect", "Habibie & Ainun 3", "Gundala", dan "99 Nama Cinta". Selain berhasil meraih penghargaan paling prestis, "Bumi Manusia" juga berhasil meraup penghargaan terbanyak dengan lima penghargaan.
Lima penghargaan yang berhasil diperoleh oleh "Bumi Manusia" selain kategori Film Bioskop Terpuji, yaitu  Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop (Iqbaal Ramadhan), Sutradara Terpuji Film Bioskop (Hanung Bramantyo), Penulis Skenario Terpuji Film Bioskop (Salman Aristo), dan Penata Kamera Terpuji Film Bioskop (Ipung Rachmat Syaiful). Pada urutan nomor dua peraih film terbanyak adalah "Imperfect" dari Starvision dengan meraih Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop (Jessica Mila) dan Penata Musik Terpuji Film Bioskop (Ifa Fachir dan Dimas Wibisana) juga film "Habibie & Ainun 3" dari MD Pictures dengan Pemeran Pembantu Pria Terpuji (Jefri Nichol) dan Penata Editing Terpuji Film Bioskop (Wawan I. Wibowo).
Dua film lainnya hanya berhasil meraih satu piala, yaitu "Perempuan  Tanah Jahanam" dengan Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop (Christine Hakim)  dan "Gundala" dengan Penata Artistik Terpuji Film Bioskop.Â
Wah dari daftar pemenang di atas ada tiga prediksiku yang benar, yang pernah kutulis di sini ("Bumi Manusia dan "Habibie & Ainun 3" Borong Nominasi FFB 2020), yaitu dari film, sutradara, dan pemera utama wanita terpuji.Â
Kemenangan ini merupakan kabar gembira bagi "Bumi Manusia". Pasalnya pada Festival Film Indonesia 2019, meskipun meraih 12 nominasi penghargaan pada masa itu, namun mereka kemudian tak berhasil meraih penghargaan satu pun. Saat itu penghargaan paling banyak diraup "Kucumbu Tubuh Indahku" dengan delapan penghargaan.Â
"Bumi Manusia" diangkat dari novel terkenal Pramoedya Ananta Toer. Film ini mengisahkan perlakuan tak adil yang banyak dirasakan kaum pribumi pada masa kependudukan Belanda, yaitu masa politik etis. Tokoh di sini adalah Nyai Ontosoroh yang setelah suaminya yang seorang Belanda itu meninggal, ia diperlakukan semena-mena. Minke Alias Tirto yang menjadi menantunya lalu berjuang lewat tulisan-tulisannya.
Film ini memang pantas mendapatkan penghargaan. Filmnya cukup detail dari segi kostum dan latar waktunya, artistik, Â dan didukung jajaran pemain yang kualitas aktingnya tak diragukan.Â
Sekali lagi selamat buat "Bumi Manusia"!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H