Setelah menuntaskan kisah Supernova dengan buku terakhirnya, "Intelegensi Embun Pagi", aku belum membeli lagi buku karya Dewi Lestari atau yang lebih populer dengan Dee Lestari. Ada satu lagi buku karangan Dee yang menarik perhatianku dan sebenarnya sudah rilis sejak tahun 2018. "Aroma Karsa", judulnya.
Selama tiga malam aku membaca lembar demi lembar. Ada 61 bab di dalamnya dan 702 halaman. Akhirnya aku tuntas juga membacanya.
Kisahnya tetap memiliki unsur misteri dan petualangan. Ini adalah misi untuk mencari sebuah bunga yang lokasinya tersembunyi. Puspa Karsa ini bukan bunga sembarangan. Maka dari itulah Raras Prayagung terus memburunya.
Cerita Puspa Karsa dari eyang buyutnya selalu membuat Raras terpana. Eyangnya terus meyakinkan dirinya Puspa Karsa bukan dongeng. Ia adalah bunga yang nyata.
Eyangnya, Janirah, menemukan rahasia ini dari sebuah lemari di sebuah ruangan di keraton. Di situ ada kotak dengan setumpuk lontar dan tiga tube perunggu berisikan cairan kental.
Porsi pertama akan mengubah nasibmu
Porsi kedua akan mengubah nasib keturunanmu
Porsi ketiga akan mengubah dunia sebagaimana keinginanmu.
Raras kemudian terobsesi dengan Puspa Karsa. Ia akan melakukan sebuah misi menemukan bunga langka tersebut. Ia lalu mengumpulkan anggotanya satu-persatu.
Di tempat lain, tak jauh dari kawasan kumuh TPA Bantar Gebang, tinggal pemuda bernama Jati Wesi. Ia pemuda yang rajin dan punya kemampuan khusus. Ia dijuluki hidung tikus karena kemampuan khususnya di bagian hidung.
Adakah kaitannya antara Jati dan Raras?
Apakah mereka akan menemukan bunga tersebut?
Adanya Unsur Misteri Sebuah Gunung dan Sejumput Kisah Masa Lampau
Perlu beberapa bab, baru aku tertarik dengan misteri dalam buku ini. Sosok Jati langsung menjadi tokoh yang menarik.
Ia digambarkan sebagai pemuda yang tekun bekerja dan cerdas meski hanya lulusan SMA. Ia dengan hidungnya mampu memprediksikan sesuatu, mengetahui akan adanya hujan, apa saja yang baru disantap seseorang, bahkan bisa menemukan mayat seseorang yang ditimbun pelakunya dalam tumpukan sampah selama beberapa hari.