Ketiga lagu ini memiliki irama yang enak didengar sejak intronya. Bahkan pada bagian chorus "Purity" Corey yang bernyanyi dengan begitu melodius, padahal cerita lagu ini seram.Â
Oleh karena liriknya terlalu 'kelam' maka ketiga lagu ini jarang dimainkan saat mereka pentas. Apalagi dengan "Scissors" liriknya sudah menggigit sejak di baris awal.
Lagu-lagu ini bukan lagu 'tergelap' Slipknot. Pendengar tembang ini sebaiknya tidak memandang band ini mendukung kegiatan 'seram' tersebut, namun anggap saja  kita sedang mendengar sebuah kisah horor seperti halnya ketika kita menyaksikan film-film tentang horor slasher. Â
"Skin Ticket"
Lagu ini bisa membuat pendengarnya tidak nyaman. Liriknya dan nuansanya begitu kelam. Ia cocok untuk menjadi tembang tema untuk film-film bertema multikepribadian yang memiliki sosok pribadi keji seperti dalam film "Split". Â
Liriknya sendiri sebenarnya terasa biasa saja, tapi musik dan gaya bernyanyi Corey yang begitu penuh penghayatan terasa seram.
Lagu ini bisa dimaknai berbagai rupa. Ia bisa dipandang bercerita tentang mereka yang hidupnya stuck, rasanya sangat sulit untuk ke luar dari lingkungannya yang menekan dan mengurungnya. Â
"Gehenna"
"Gehenna" memiliki arti neraka. Lagu ini jenis yang langka dalam Slipknot karena memiliki unsur gothic metal. Permainan gitar Jim Rooth yang memberikan nuansa tersebut.
Gaya bernyanyi Corey juga sangat berbeda dengan biasanya, lembut dan agak mendayu-dayu. Yang bikin lagu ini bernuansa seram adalah pilihan judulnya dan gaya tertawa Corey yang bikin tak nyaman.
Lagu ini masuk dalam album yang paling dianggap buruk, baik oleh fansnya sendiri, yaitu "All Hope is Gone". Tapi rupanya masih ada tembang yang menarik dalam album ini.
Sama seperti lagu-lagu Slipknot lainnya, "Gehenna" bisa dimaknai banyak hal. Ia bisa dianggap kisah penguntit, seseorang yang terobsesi dengan orang yang dicintainya. "Gehenna" juga bisa dimaknai hidup yang seperti neraka karena tidak bisa menjadi seperti yang diinginkan.