Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kritik Sosial Lewat Tembang Seperti Pas Band

9 Oktober 2020   22:45 Diperbarui: 9 Oktober 2020   22:50 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pas Band jaman dulu (sumber: kompas)

"Kucingku yang manis
Mengapa menangis pagi ini
Melihat alam rusak sekali?

Kucingku yang malas
Bulan mentari t
ertawa sedih
Akankah hutan indah kembali?

Terlelap kita tak terasa

Kucingku mengiba
Melihati semua
Punah tak tersisa"
- ("Kucing", Pas Band)

Sebenarnya masih banyak lagi lagu Pas Band yang bagus, baik saat masih idealis maupun ketika musiknya makin mainstream. Lagu-lagunya yang menarik seperti "Jengah", "Malam Tetaplah Malam", "Getir", "Kembali", "Poisoned Garden", dan "War".

Dari lagu-lagu tersebut terlihat begitu kaya referensi Pas Band. Ada pengaruh musik grunge, alternatif, dan punk juga reggae. Ada tembang bernuansa ala Nirvana, Green Day, Red Hot Chili Pepper, The Offspring, Soundgarden, dan masih banyak lagi. Mungkin lain kali akan kukulik lebih dalam tentang lagu-lagu Pas Band lainnya.

Oleh karenanya waktu "Java Rockinland" dulu aku sengaja datang mulai sore untuk menyaksikan penampilan mereka. Aku senang menyaksikan salah satu band yang sering kudengar semasa remaja tampil live di depanku.

Semalaman ini aku mendengar tembang Pas Band. Mungkin aku sedang gelisah melihat kondisi sekitarku. Lagi-lagi terjadi karhutla, sementara siapa biang keladi dan hukuman bagi penyebabb karhutla besar-besaran tahun lalu tak kunjung terungkap. 

Kritik sosial dalam tembang-tembang Pas Band ini masih relevan dengan kondisi saat ini. Setelah Iwan Fals,Pas Band, dan Superman is Dead, rasanya makin jarang musisi yang melakukan kritik sosial lewat tembang.

Apakah aku pantas jengah? Jengah dengarkan banyak alasan seperti lirik awal "Jengah"

Aku memang sedang jengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun