Bulan ini sudah memasuki bulan ketujuh bekerja dari rumah. Ya, sepertinya hingga akhir tahun tempatku bekerja menerapkan bekerja dari rumah alias work from home (WFH). Â Jika hanya di rumah rasanya tak banyak perubahan. Tapi perubahan itu jelas ada, terlihat dari kucing-kucingku yang tumbuh dan jumlahnya bertambah. Demikian pula dengan pipiku yang membengkak.Â
Awal-awal bekerja dari rumah terasa seperti liburan. Tapi ketika bulan demi bulan aku tetap bekerja dari rumah, aku merasai sesuatu. Rupanya aku cepat beradaptasi dengan gaya bekerja dari rumah ini, melakukan analisa lebih mandiri, melakukan rapat secara daring, dan lebih banyak menggunakan alat bantu yang memudahkan untuk bekerja secara berkolaborasi.Â
Aku mudah beradaptasi dengan WFH mungkin dikarenakan pekerjaanku memang di bidang konsultan TI. Sebenarnya sejak dulu kami bisa bekerja secara remote, hanya memang tempat kami bekerja mewajibkan kami masuk agar mudah berkoordinasi. Kalau untuk bekerja remote dan sendirian, rata-rata orang TI terbiasa, bahkan bisa jadi sebagian menyukai gaya bekerja seperti itu, termasuk aku.Â
Ya, aku jadi terbiasa bekerja dari rumah. Memang kadang-kadang ada kendala seperti jaringan internet tidak stabil, diganggu kucing-kucing saat bekerja, mati lampu, atau tetangga yang berisik karena sedang renovasi rumah. Di luar itu aku sudah terbiasa dan malah merasa nyaman, tidak perlu menyiapkan bekal makan siang, tidak pusing dengan kemacetan jalanan menuju lokasi kerja, tidak bingung mengenakan baju A atau B, dan bisa lebih dekat dengan pasangan juga kucing-kucingku.Â
Aku jadi dekat dengan Nero, Mungil, Kidut, dan lainnya. Rasanya seru melihat mereka bertumbuh. Dari Cipung yang masih bayi, lalu tumbuh besar hingga sekarang gemuk dan hampir menyamai Kidut.Â
Ehm apakah ke depan kantor bakal ada opsi lokasi bekerja, boleh dari rumah atau ke kantor? Wah kalau ada opsi seperti itu, mungkin aku akan memilih lebih banyak bekerja dari rumah dan hanya sesekali ke kantor untuk koordinasi pekerjaan dan berdiskusi. Tapi tentunya aku berharap pandemi ini segera berakhir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H