Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tengah Malam dan Bayi Kucing Buta

21 September 2020   23:52 Diperbarui: 22 September 2020   00:37 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi kucing (sumber: pngguru.com/sonic dash)

Semua itu berawal pada jelang tengah malam
Ketika langit tak berbintang, tertutup awan
Aku mendengar suara meongan lemah
Ingin kubiarkan, tapi tak kuasa

Meongan bayi kucing
Lagi-lagi ada induk kucing keji
Membiarkan buah hati tanpa ASI
Kuambil dari halaman si bayi

Ya, induk kucing itu tak juga kembali
Kutaruh si bayi lalu kualasi
Biarlah ia hangat sesaat lagi
Hingga induknya kembali

Ia masih menangis lemah
Matanya masih buta
Kuambil susu campur mentega
Kumasukkan ke pipet, pengganti induknya

Hujan kemudian turun derasnya
Aku bersyukur si bayi sudah hangat
Ia mulai terlelap
dan aku pun juga ingin ke peraduan

Induk kucing itu tak juga kembali
Aku menjadi induk pengganti
Lalu baru kuketahui
induknya tewas saat malam yang dingin

Bayi kucing itu matanya telah terbuka
Ia mulai kuat
Ia berada di suaka
yang mengasihinya penuh cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun