Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Perjalanan Bermusik Ayu Ratna: Dari Garasi, Ngeband di Jepang, Kini di Cokelat

20 Juli 2020   23:11 Diperbarui: 20 Juli 2020   23:00 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayu dulu punya gaya dandan yang nyentrik (sumber: hot.detik)


Berbicara tentang vokalis band dengan genre pop rock, maka rasanya kurang komplit tanpa membahas Ayu Ratna. Vokalis cantik yang namanya melambung lewat band bernama Garasi ini pernah bersolo karier dan ngeband di Jepang. Lama tak terdengar namanya, kini ia menjadi vokalis Cokelat.

Ayu Ratna langsung menyita perhatian ketika menjadi pemeran utama film "Garasi". Bersama Fedi Nuril dan Aries Budiman, dikisahkan ia membentuk band dalam film tersebut beraliran pop rock progresif. Rupanya tak hanya di film, band dengan tiga personel itu rupanya kemudian juga eksis di dunia nyata.

Penyanyi kelahiran Magelang ini memiliki gaya bernyanyi yang unik. Suaranya khas dan mudah dikenali. Gaya dandannya juga nyentrik masa itu, sehingga ia langsung melejit.

Ayu dulu punya gaya dandan yang nyentrik (sumber: hot.detik)
Ayu dulu punya gaya dandan yang nyentrik (sumber: hot.detik)

Album debut Garasi sukses besar. Tembang berjudul "Hilang" menjadi hits. Lagunya wira-wiri di radio dan video klipnya kerap diputar di teve. Lagu-lagunya yang lain seperti "Diam", "Bukan" dan "Awakening" juga enak didengar.

Kesuksesan film "Garasi" dan tembang "Hilang" membuat mereka juga tampil di Jepang. Mereka tampil secara akustik membawakan "Bukan" dan "Hilang". Mereka juga menampilkan tembang berbahasa Jepang bertajuk "Utsurona kokoro". Sambutannya hangat. Mungkin kesempatan inilah yang kemudian membuka Ayu berkarir di negeri sakura.


Sukses di album pertama, mereka pun meluncurkan album kedua. Dalam album ini yang jadi andalan adalah "Tak Ada Lagi". Tapi menurutku yang menarik disimak adalah "Aggresive Trance". Nuansa progresifnya kental.

Sayangnya album ini kemudian menjadi pamungkas kebersamaan Ayu bersama dua rekannya. Ia mundur dan kemudian memilih bersolo karier. Ia lalu berkolaborasi dengan band indie bernama Kentenk dengan tembang "Close Your Story".

Coba dengarkan tembang "Close Your Story". Di sini warna vokal Ayu masih bisa dikenali. Suaranya tampil harmonis dengan vokalis band Kentenk diiringi musik pop-rock.

Bermusik di Jepang
Penampilannya di Jepang kala itu menjadi salah satu pembuka jalan berkarirnya di negeri matahari terbit. Ia merilis mini album berjudul "Grateful Passport", tergabung dalam proyek album kompilasi bersama para penyanyi Jepang, dan kemudian memiliki band.

Band itu bernama The A.I.U. Ketika aku mendengar kabar tersebut tahun 2010 aku agak terkejut. Apalagi musik yang dibawakan Ayu dalam album berjudul "Minority" nampak berbeda dengan lagu-lagunya. Lebih ngepop dan girly. Tampilan Ayu di band ini juga lebih feminin, dengan rambut panjang tergerai dan gaya yang lebih modis.

Bersama dua personel lainnya, Sohichi dan Jesse, Ayu nampak berani bereksperimen dengan musik di luar zona nyamannya. Dalam salah satu tembang berjudul "CPU", pendengar seperti diajak bermimp. Nuansanya dream pop dengan sentuhan tekno. Enak didengar sambil melamun. Keunikan vokal Ayu di sini begitu terasa. Lagu yang tak kalah enak dinikmati adalah "Imagination". iringan musik dan vokal Ayu seperti mengajak berimajinasi. Di tembang berjudul "Musnah" yang menggunakan lirik campuran Jepang, Inggris, dan Indonesia, ini baru nuansa rocknya terasa.


Bersama The A.I.U,  Ayu seperti kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya. Musikalitasnya semakin terasah.

Kembali ke Indonesia

Entah kapan persisnya Ayu kembali ke Indonesia, tahu-tahu ada kabar kolaborasinya dengan Killing Me Inside. Kolaborasi mereka menghasilkan tembang "Fractured" dan "Remnants" yang bergenre rock metal. Ayu nampak lebih nyaman kembali ke musik akarnya, rock. Kolaborasi Ayu dengan band ini serasi dan juga mendapat sambutan hangat.


Sukses dengan kolaborasinya dengan Killing Me Inside, kemudian tersiar kabar Ayu Ratna didapuk menjadi vokalis band Cokelat. Vokalis sebelumnya, Jackline telah pamit. Setelah ditinggal oleh Kikan dan berganti-ganti vokalis, menurutku performa Cokelat agak menurun. Tapi ini sepertinya karena lagu-lagu Cokelat yang sudah kadung lekat dengan Kikan.

Memang Cokelat seperti identik dengan Kikan, tapi kehadiran Ayu Ratna memberi warna baru. Mungkin perlu album baru agar bisa lepas dari bayang-bayang Kikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun