Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis dengan Perlahan-lahan Itu Sebuah Kenikmatan

25 Mei 2020   19:32 Diperbarui: 25 Mei 2020   19:31 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis dengan perlahan-lahan sungguh menyenangkan (Sumber: Photo by Dom J from Pexels)


Ketika membayangkan diriku sebagai penulis, aku membayangkan diriku seperti penulis yang ada di sebuah film atau cerita. Menulis di dekat jendela yang menghadap taman ditemani kopi dan kue-kue. 

Kemudian aku menulis semauku, kapan saja. Pagi hari, siang hari, atau ketika menjelang senja. Menulis perlahan-lahan hingga aku merasa cukup dan siap untuk disampaikan.

Seorang kawan berkata ia akan merasa senang apabila bisa menulis secara perlahan-lahan. Baginya itu sebuah kesenangan. Tak perlu tergesa-gesa. Setiap kata ditelaah, diuji apakah cukup sesuai atau perlu diganti diksi yang lebih tepat.

Ketika tulisan masih berasa kurang, maka dibiarkan dulu, dibaca lagi, ditambahkurangkan. Baru setelah klop dengan jiwa barulah dilanjutkan ke bab berikutnya atau siap diterbitkan.

Kurasa pendapatnya itu tidak salah. Pada era yang penuh distraksi ini rasanya begitu sulit menyediakan waktu untuk bisa benar-benar fokus menulis, dengan tenang dan dengan penuh kesadaran. 

Ada ragam gangguan di sana sini, pesan di medsos, telepon yang berdering, dan juga distraksi lainnya. Satu jam menulis saja rasanya sebuah prestasi dan juga kenikmatan.

Bagi sebagian pihak menulis memang bukanlah sebuah beban. Ia merupakan kegiatan menyenangkan yang bisa merilekskan pikiran. Bagi mereka yang sulit menyampaikan gagasan dengan berbicara maka menulis adalah media untuk melontarkan pendapat.

Menulis secara perlahan-lahan, menyesapi setiap katanya sungguh menyenangkan. Panjang pendek hasil tulisan tak masalah. Apalagi jika menulis dengan tema bebas, tak ada beban. Syukur-syukur ditemani minuman hangat dan rebusan.

Belakangan ini aku belajar menulis dengan waktu yang terbatas. Aku menantang diriku menulis hanya 30 menitan atau malah kurang. Hal ini dikarenakan ada banyak hal lainya yang harus kukerjakan. 

Memang menulis dalam waktu cepat itu menantang, apalagi jika sedang diburu tenggat waktu. Ada adrenalin tersendiri memacu diri agar tulisan tersebut dapat diselesaikan sebelum waktu benar-benar berakhir. 

Namun, kadang-kadang aku juga merindukan masa-masa menulis tentang apapun, dengan menikmati kata yang kusematkan, memikirkannya kemudian menghapusnya dan tak takut waktu telah berlalu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun