Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerpen | Malam Lebaran yang Berbeda

23 Mei 2020   19:37 Diperbarui: 23 Mei 2020   19:29 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Besok sudah hari raya Idul Fitri (sumber gambar: BMKG.co.id)

Hilal telah tampak. Besok dipastikan umat Islam di Indonesia akan merayakan lebaran. Wah membayangkan esok hari itu adalah lebaran wajah Diana berbunga-bunga. Senangnya, esok adalah hari yang istimewa.

Diana mengintip isi kamar dari jendela. Kakaknya, Rani sibuk menjahit. Bukan, ia tak menjahit baju baru. Kakaknya itu memermak baju hari rayanya tahun lalu. Punyanya sendiri dan milik Diana.

Diana setahun ini tumbuh dengan cepat. Tingginya melaju delapan centimeter. Alhasil rok panjangnya itu jadi memendek. Begitu pula blus atasannya, jadi hampir ngepas di badan.

Oleh Rani baju itupun dibongkar. Ada bagian yang ditambahkan. Diana tidak boleh melihat sebelum nanti malam. Ya, baju itu diperkirakan jadi malam ini.

Diana gembira. Setidaknya lebaran besok ada sesuatu yang menyenangkan. Tahun ini mereka tidak mudik ke rumah nenek. Tidak ada ketupat, opor ayam, dan sayur rebung kesukaannya.

Diana sambil bermain ranting kayu juga merasa rindu dengan sepupunya. Biasanya jika mereka berkumpul di rumah nenek maka malamnya mereka akan menyalakan kembang api. Mereka akan dapat satu-satu kembang api. Lalu mereka akan berlomba siapa yang kembang apinya menyala paling lama.

Di rumah nenek, paman dan ibunya berkumpul. Para paman dan ayah sibuk bercakap-cakap tentang hal-hal yang tak dimengerti olehnya. Mereka asyik mengobrol diselingi bersantap pisang goreng, kacang tanah sangrai dan kopi hitam. 

Diana sesekali berpura-pura mendatangi ayahnya, padahal ia hanya bermaksud mencomot pisang goreng. Setelah tujuannya tercapai ia pun kembali bermain bersama para sepupunya.

Para bibi dan Ibu sibuk memasak. Diana suka sekali ke dapur dan membaui masakan yang sedang dimasak. Dapur begitu wangi dan kaya akan aroma. Perut Diana terasa lapar lagi. 

Di meja satu ada bolu pisang, puding susu, setup nanas, dan kue wajik. Di meja satunya ada ketupat, opor ayam, sayur rebung, telur petis, dan peyek udang. 

Masih ada lagi masakan daging bumbu bali yang sedang dimasak. Mereka juga sedang memasak ketupat sekali lagi. Bibi Tum sedang asyik menggoreng melinjo. Keripik melinjo yang sudah kuning lalu ditiriskan dan diberi garam sedikit. Setelah pekerjaan memasak usai maka mereka akan beristirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun