Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketulusan dalam Bermaaf-maafan

22 Mei 2020   13:20 Diperbarui: 22 Mei 2020   13:27 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meminta dan memberi maaf itu tidak mudah (sumber gambar: Pixabay.com/Kalhh)

Tulus dalam KBBI dimaknai sebagai sikap yang bersungguh-sungguh; sungguh dan bersih hati, tidak berpura-pura, dan benar-benar keluar dari hati yang bersih.  Antara ucapan, niat, dan tindakan itu selaras. Jika kita berucap maaf tapi dalam hati masih sangat marah kepada orang tersebut maka kita belum benar-benar tulus memaafkannya.

Momen lebaran memang identik dengan bermaaf-maafan. Biasanya orang terdekat seperti pasangan, saudara kandung, orang tua, dan sahabat yang paling sering kita lukai perasaannya.

Kadang-kadang secara tak sengaja kita melampiaskan kekecewaan karena ada masalah pekerjaan dengan berkata kurang enak ke mereka. Mereka biasanya memaafkan karena paham situasi kita. Tapi bisa saja saat itu mood mereka juga sedang buruk sehingga menyimpan rasa kesal kepada kita, seperti yang pernah kualami antara aku dan kawanku.

Ya, meminta maaf dan memberi maaf dengan tulus memang berat. Tapi mari kita mencoba. Setidaknya ada momen yang pas untuk bermaafan. Setelah kita memohon ampun secara vertikal ke Tuhan, tibalah waktunya kita juga membersihkan hati dengan bermaafan secara horizontal, ke sesama manusia dan juga ke makhluk ciptaannya. Siapa tahu kita juga punya banyak salah ke hewan peliharaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun