Aku melongok kulkas. Bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih telah menipis. Persediaan ikan untuk para kucing juga kosong. Sejak tukang sayur tak boleh masuk komplek memang agak repot. Kami pun memutuskan ke Kramat Jati untuk membeli stok selama seminggu.
Pedagang sayuran, buah-buahan, dan ikan di jalan Kramat Jati ini baru mulai ramai di atas pukul delapan malam. Semakin malam rata-rata semakin ramai karena banyak yang membeli untuk dijual kembali.
Sudah lama aku tak berbelanja ke jalan Kramat Jati. Malam ini kulihat pedagangnya masih sama ramainya dengan hari-hari biasanya. Hanya pembelinya yang menurun. Atau mungkin belum begitu malam. Aku ke sini sekitar pukul 21.00.
Di jalan Kramat Jati ini banyak warna. Ada penjual ikan segar, ikan yang dipindang atau yang disebut ikan cue, tempe tahu, aneka bumbu seperti bawang merah-bawang putih dan cabe, juga aneka sayuran dan buah-buahan. Jualannya segar dan harganya jelas lebih murah daripada belanja di tukang sayur.
Aku berhenti untuk membeli sayur bayam. Di sini sayuran ijonya beragam. Ada kangkung, brokoli, kembang kol, selada air, selada, sawi, labu siam mini dan masih banyak lagi. Di lapak di dekatnya aku membeli bawang merah, bawang putih, dan cabe merah.
Kemudian aku membeli ikan pindang. Harganya tiga ribuan isi dua buah atau tiga buah untuk yang kecil. Sebagian buat aku dan beberapa lainnya buat si meong.
Untuk buah-buahan di area Kramat Jati adalah sumber buah murah. Ada banyak buah yang bisa didapat dengan Rp10 ribu seperti jambu merah, buah naga, pepaya, dan buah manggis. Buah-buah lainnya ada sawo madu, melon, semangka, jeruk medan, dan jeruk bali.
Ya, situasi di jalan Kramat Jati tak banyak berubah. Penjual masih ramai. Hanya rata-rata dari mereka belum mengenakan masker, padahal mereka rentan karena melayani banyak pembeli.
Setiba dari pasar aku segera mencuci tangan, kaki dan juga berganti pakaian. Kucing-kucing pun meminta jatah. Mereka mendapat oleh-oleh kepala tongkol pindang dan ikan cue.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H