Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasib Kucing di Kampus, Moga-moga Terurus Ketika Kuliah Jarak Jauh

19 Maret 2020   23:08 Diperbarui: 19 Maret 2020   23:13 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moga-moga kucing kampus lucu ini selalu terurus (dokpri)

Bukan hanya di kampus ITS, kucing-kucing juga dijumpai di berbagai kampus, termasuk di kampus Universitas Indonesia. Biasanya di tiap fakultas ada saja penghuni berupa makhluk berkumis dan berekor ini.

Kehadiran kucing ini membuat semarak dan juga masalah. Ada satu ekor kucing betina di tempat kami yang suka kebingungan ke sana ke mari jika hendak melahirkan. Ia menengok ruang kelas, mengintip pantry, dan menjelajah ruang-ruang lainnya untuk mengetahui apakah ia bisa melahirkan dan menaruh bayinya. Ia rela naik tangga hingga ke lantai tiga demi bayinya nanti. 

Ada beberapa kucing di sini. Persisnya aku tak tahu karena aku tak menghitung. Ada anak kucing yang lucu berwarna putih, membuatku ingin bermain dengannya.

Kucing-kucing kampus rata-rata ramah dan cuek. Mereka dikenal suka menjelajah kelas, berkenalan dengan mahasiswa dan karyawan, atau sibuk dengan dunia mereka sendiri, tidur siang dengan santainya atau bertengkar dengan sesama kucing. 

Tapi favorit mereka adalah kawasan kantin di antara meja-meja yang sedang diduduki mahasiswa, atau di sekitaran dapur para penjual kantin. Mereka biasanya mendapatkan makanan dengan sisa-sisa makanan di kantin tersebut.

Di kampus Fisip kulihat ada kucing gendut yang santuy. Ia nampaknya nyaman dan tak takut dengan manusia. Ia tidur nyenyak di pelataran yang sering menjadi lalu lalang pejalan kaki. 

Lain halnya dengan makhluk berkumis yang kutemui di sekitaran pinggiran danau UI. Ia nampak kumal dan tak ramah. Kayaknya ia kucing liar yang berkeliling ke sana ke sini.

Ketika kampus dibatasi kegiatannya dan diganti dengan format perkuliahan jarak jauh mulai Rabu kemarin (18/3), situasi di UI begitu sepi. Sangat sunyi, jauh lebih sepi dibandingkan saat libur musim kuliah

Hari ini kulihat kantin yang buka di tempat kami hanya penjual mie instant. Semua penjual lainnya memilih meliburkan diri. Pasalnya hanya sebagian karyawan yang masuk, berselang-seling.

Mulai besok tempatku bekerja mulai menerapkan full work from home (WFH). Jadinya hanya tertinggal office boy dan satpam yang masuk bergantian. Entah karyawan lainnya ada yang masih masuk atau WFH semuanya. Alhasil kantin pasti memilih tutup sama sekali.

Aku jadi cemas dengan nasib para kucing kampus. Bagaimana nasib mereka? Apakah mereka makan cukup? Duh mudah-mudahan mereka tetap terurus. Semoga kondisi pandemik ini segera berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun