Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Parasite" Vs "Shoplifters", Sama-sama tentang Kaum Marjinal dengan Twist Unik

21 Februari 2020   16:46 Diperbarui: 22 Februari 2020   15:45 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Shoplifter, keluarga Shibata tinggal di rumah sempit dan sesak dengan penghuni yang banyak (gambar: IMDb)
Dalam Shoplifter, keluarga Shibata tinggal di rumah sempit dan sesak dengan penghuni yang banyak (gambar: IMDb)
Kedua film ini sama-sama mengupas tentang kaum marjinal di kota besar di negara yang dikenal sangat maju. Rupanya di tengah kota yang penuh dengan gedung pencakar langit dan penampilan warganya yang glamour, masih banyak mereka yang tak beruntung. Mereka melakukan apa saja untuk bertahan hidup, tinggal di tempat yang tak layak dan beberapa di antara mereka permisif terhadap kejahatan.

Jurang pemisah antara keluarga kaya dan miskin di sini dikupas. Dalam "Parasite" hal ini digambarkan lewat puluhan atau mungkin ratusan anak tangga yang harus dituruni oleh Ki-woo dan keluarganya untuk tiba di rumahnya. Sedangkan di keluarga Shibata hal ini nampak dengan rumah mereka yang begitu sempit dan sesak.

Harga tanah di Jepang mahal dan anak-anak yang telah menikah pun kemudian menjadi parasit bagi orang tuanya. Ketika Osamu dan istrinya tak bisa lagi bekerja di tempatnya semula, maka mereka semua kemudian menjadi parasit dan hanya bergantung ke  uang pensiunan si nenek. 

Jurang pemisah si kaya dan miskin terlihat jelas di dalam film
Jurang pemisah si kaya dan miskin terlihat jelas di dalam film
Dalam "Parasite" mereka menganggap mendapatkan pekerjaan tapi dengan menyingkirkan pegawai sebelumnya dan memalsu dokumen adalah hal yang wajar. Hidup itu keras. Hal ini juga dilakukan oleh Osamu yang mengajari Shota mengutil. Ia mendoktrin Shota bahwa mengutil itu berbeda dengan mencuri karena tak ada yang dirugikan. Aki juga menganggap pekerjaannya sebagai hostes adalah hal yang wajar karena banyak gadis muda yang melakukan hal sama.

Kedua film ini sama-sama memiliki twist yang unik. "Parasite" dengan penemuan rahasia di rumah Park yang kemudian berujung pada tragedi berdarah. Sedangkan dalam film "Shoplifters" Shota baru menyadari sesuatu yang dilupakannya pada masa kecil. 

Ia rupanya anak yang diambil Osamu, sama halnya seperti Yuri. Dan Osamu tidak menemukannya secara kebetulan terkunci di mobil. Ia hendak mencuri isi mobil tersebut, sesuatu yang menyalahi kode etik yang diterima oleh Shota. Kematian si nenek juga membuat rahasia besar keluarga tersebut terbongkar. Sesuatu yang benar-benar tak terduga.

Ya, aku suka kedua film ini. Sulit diprediksi. Alur ceritanya menarik dan mengambil cerita dengan sudut pandang kaum marjinal di kota megapolitan yang jarang dibidik.

Meskipun keluarga tersebut 'pincang' dalam norma dan etika, tapi mereka juga pernah mengalami masa-masa membahagiakan (sumber: IMDb)
Meskipun keluarga tersebut 'pincang' dalam norma dan etika, tapi mereka juga pernah mengalami masa-masa membahagiakan (sumber: IMDb)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun