Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tantangan Menulis Spontan dalam Waktu 20 Menitan

4 Februari 2020   23:55 Diperbarui: 4 Februari 2020   23:57 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis membuat rileks termasuk menulis secara spontan (dok.pixabay)

Seandainya Kalian mendapat tantangan menulis spontan hanya dalam waktu 20 menitan apa yang akan Kalian lakukan? Menuliskan apa saja yang tebersit di benak, mencari ide sambil menulis, atau malah langsung menyerah? Jangan langsung menyerah, cobalah menerima tantangan tersebut. Latihan menulis dalam waktu terbatas lama-kelamaan akan melahirkan spontanitas dan kreativitas.

Dalam beberapa hari terakhir ini aku menulis dalam waktu yang terbatas. Aku mencoba konsisten untuk melakukan one day one post. Hanya kadang-kadang aku baru bisa melakukannya menjelang tidur. Ketika kulihat jam di dinding maka tak sampai satu jam lagi maka waktu akan telah berpindah hari.

Tapi aku mencoba untuk gigih dan menyerah. Meski belum ada ide untuk menulis, aku mencoba untuk menulis. Aku menuliskan apa saja yang tebersit di benak, entah tentang musik, cerita, kegiatan sehari-hari, dan apa saja. Tulisannya mungkin tidak penting, seperti catatan harian saja. Tapi dari latihan menulis dalam waktu singkat ini aku mendapatkan manfaat.

Memang rasa dari tulisan yang dibuat secara instant dan tulisan yang dimasak dan idenya diperam dulu pastinya beda. Satunya mentah dan lainnya matang. Tulisan satu mungkin baru sebatas permukaan, satunya adalah tulisan yang mendalam.

Tapi bukan berarti tulisan yang mentah dan hanya sebatas permukaan itu buruk. Intro tulisan itu juga menarik. Ia adalah pengantar dan pemantik sesuatu ide tulisan yang akan bisa digarap menjadi sebuah artikel yang dalam atau malah bisa menjadi sebuah bahan penelitian yang menarik.

Ketika menulis hingga paragraf ini aku telah menggunakan sepuluh menit waktuku. Tinggal sepuluh menit lagi waktu yang kupunyai. Aku tak merancang ide tulisanku, kubiarkan mengalir begitu saja. Spontan.

Tulisan yang spontan seperti ini ketika dibaca lagi bisa memberikan banyak reaksi. Respon pertama, si pembaca akan merasa tulisan ini dibuat sekenanya, begitu mentah. Reaksi lainnya, si pembaca kebingungan qpa sebenarnya yang ditawarkan oleh si penulis. 

Dan reaksi ketiga adalah senyuman, oleh si penulis sendiri. Ketika si penulis membaca tulisannya sendiri yang dibuat secara spontan dan singkaf maka ia seperti membaca catatan pikiran alias diary benaknya. Oh rupanya aku pernah membuat tulisan semacam ini, tidak selalu hal-hal serius. Oh rupanya pikiranku sepertinya sedang kacau sehingga aku menulis secara amburadul, dan sebagainya.

Tinggal beberapa menit waktu yang tersisa untuk menulis. Jika aku tak memikirkan waktu dan berupaya untuk rileks sekaligus fokus maka aku tetap bisa menulis dengan tertata. Ide akan muncul dan aku bisa membuat semacam opini, cerita pendek, ataupun puisi.

Tulisan yang spontan akan bisa diolah lagi suatu ketika. Lebih baik menulis daripada tidak sama sekali, asalkan bukan sesuatu yang memberikan dampak buruk. Melatih menulis setiap hari akan membuat otakku terus berlatih. Suatu ketika bisa jadi otakku akan seperti atlet yang bisa bergerak refleks setelah tekun berlatih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun