Bekal ke daerah dengan banyak tujuan wisata ke pantai tentunya beda dengan apabila aku menuju ke daerah pegunungan. Begitu juga dengan barang-barang ketika sedang bepergian pada musim kemarau pastinya berbeda dengan barang-barang yang penting dibawa pada saat musim hujan.
Menyiapkan Diri
Yang tak kalah penting ketika bepergian yaitu menyiapkan diri sendiri, baik sehat secara fisik maupun sehat secara mental. Ada kalanya aku kurang nyaman ketika melancong sendirian. Perut tiba-tiba terasa sakit atau bolak-balik ke kamar mandi. Hal ini umumnya dipicu rasa kurang nyaman dan was-was karena ke luar dari zona nyaman.
Ketika kemudian masalah ini teratasi dengan persiapan mental dan berdoa, maka perjalanan ini jadi terasa bermakna. Ada banyak pengalaman dan ilmu yang kuidapat ketika berani ke luar dari zona nyaman, dengan salah satunya melakukan perjalanan sendirian. Rasa percaya diri dan kemampuan beradaptasi pun terasa diuji.
Menyiapkan Daftar Kontak dan Dokumen Penting
Pada saat ke luar negeri maka dokumen penting perlu dijaga dengan hati-hati, seperti paspor. Biasanya aku membawa fotokopiannya, juga menyimpan softcopy-nya di layanan cloud untuk berjaga-jaga. Jika bepergian ke dalam negeri aku juga menyiapkan beberapa fotokopian kartu identitas penduduk.
Selain itu, aku juga memberitahukan kepergianku ke orang-orang terdekat seperti pasangan, orang tua atau kakak, juga rekan kerja atau sahabat. Melapor ke mereka sesekali juga perlu, seperti ketika akan naik pesawat, kapal laut, atau kereta api dan ketika sudah tiba, sehingga mereka tidak cemas dan kita pun merasa aman.
Jangan Lupa Berasuransi
Tidak ada yang tahu akan nasib manusia. Risiko selalu ada, tinggal bagaimana mengantisipasinya, menghindari atau meminimalkannya. Persiapan dan berasuransi adalah cara-cara melakukan mitigasi atau kelola risiko ketika melakukan perjalanan.
Jika menyebut asuransi jiwa maka rata-rata orang Indonesia merasa segan. Padahal tujuan asuransi jiwa itu baik, yaitu melindungi diri sendiri dan keluarga.