Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perlukah Perempuan Modern Menguasai Keterampilan Keputrian?

30 Oktober 2019   22:59 Diperbarui: 2 November 2019   12:44 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah wanita modern tetap perlu trampil bersih-bersih? (Ilustrasi: pixabay/tumisu)

Di ranah media sosial beberapa kali kulihat perdebatan tentang perlu tidaknya seorang perempuan untuk menguasai ketrampilan keputrian. 

Ada yang berpendapat itu salah satu bentuk seksis, perempuan dituntut untuk bisa ini itu. Ada juga pihak yang berargumen ketrampilan itu harus dikuasai oleh seorang wanita ketika hendak berumah tangga apabila ingin disebut 'istri sempurna'.

Mereka yang menolak pendapat bahwa perempuan harus bisa memasak dan sebagainya tersebut menganggap perempuan harus diperlakukan setara dengan pria. (Oh ini aku setuju).

Wanita ketika sudah menikah bukanlah pelayan si suami, bukan juru masak juga bukan juru bersih-bersih, kecuali ia memang ingin dan secara sukarela melakukannya. (Ehm kalau untuk ini menurutku bergantung kesepakatan kedua belah pihak saja).

Pada masa lalu pendapat tersebut memang kurang relevan dan bisa jadi dianggap istri yang 'kurang sempurna'. 

Tapi untuk masa kini, alasan tersebut layak diperdebatkan karena adanya teknologi dan layanan yang memudahkan, seperti layanan pemesanan masakan secara daring, jasa laundry, jasa menjahit, hingga jasa bersih-bersih rumah.

Bagi yang mau praktis dan komplit maka ia bisa menggunakan jasa asisten rumah tangga (ART). Memang jadinya lebih banyak pengeluaran, tapi bagi perempuan lajang hal ini menguntungkan karena ia jadi punya waktu berkualitas untuk dirinya sendiri.

Sedangkan bagi perempuan yang sudah menikah maka ia bisa punya banyak waktu untuk dirinya dan keluarganya, misalnya ia bisa mengantar si anak ke sekolah, menemani si anak belajar, berolah raga, atau tetap melanjutkan karirnya.

Melakukan pekerjaan rumah tangga itu memang tidak mudah dan lumayan menyita waktu. Memasak, misalnya. Dari persiapan hingga selesai diperlukan waktu minimal satu jam. Bersih-bersih rumah dari menyapu hingga menyetrika minimal dua jam dan sebagainya.

Dengan tekanan dunia kerja juga waktu tempuh perjalanan berangkat ke dan kembali dari tempat kerja, maka rasanya perempuan hanya tinggal memiliki waktu sedikit untuk mengurus pekerjaan rumah tangganya.

Dasar-dasar Ketrampilan Keputrian Sebaiknya Perlu Dikuasai
Oleh karena jaman sudah modern dan waktu terasa semakin terbatas, maka aku berpendapat moderat. Seorang istri tidak wajib untuk menguasai dan melakukan ketrampilan keputrian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun