Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menonjolkan Visualisasi, Mengesampingkan Narasi, Bikin "Maleficent 2" Kurang Menarik

24 Oktober 2019   07:40 Diperbarui: 24 Oktober 2019   07:46 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maleficent 2 yang lebih fokus dengan visualisasinya (sumber: IMDb)

Apa yang membedakan film fantasi "Maleficent 2: Mistress of Evil" dengan Trilogi "The Lord of The Rings"? Dari segi visualisasi "Maleficent 2" memang nampaknya lebih unggul, namun dari segi pengembangan cerita menurutku "The Lord of The Rings" tetap lebih menarik ditonton, meskipun sudah berkali-kali ditayangkan di televisi.

Cerita tetap memegang peranan utama dalam sebuah film. Apabila kualitas grafisnya masih kurang wah maka biasanya hal tersebut 'dimaafkan'. Tapi jika ceritanya kedodoran, ditambal dengan CGI berkualitas tinggi pun bakal sulit untuk memberikan hasil akhir yang berkesan.

Meskipun sudah dibalut dengan visualisasi yang begitu menawan, aku merasa film ini di beberapa bagian terasa membosankan. Ia membuatku beberapa kali menguap dan melirik jam, kapan ya film ini berakhir.

Sekuelnya seolah-olah dimunculkan karena film pertamanya, meski juga kurang bagus, berhasil menambang uang yang begitu besar. Pesona Angelina Jolie juga masih menjadi magnet. Apalagi film-film fantasi dengan nama besar Disney juga punya penggemar tersendiri.

Aurora, Maleficent dan Diaval (sumber: IMDb)
Aurora, Maleficent dan Diaval (sumber: IMDb)
Cerita "Maleficent 2 lebih berfokus ke sosok Maleficent (Angeline Jolie), seorang dark fey dengan kemampuan sihir yang kuat. Ia kembali menjadi sentral cerita.

Setelah Putri Aurora (Elle Fanning) berhasil selamat dari kutukan tertidur selamanya, maka cerita bergeser ke beberapa tahun kemudian. Rupanya Maleficent masih memiliki citra buruk sebagai penyihir yang menakutkan. Negeri Moors juga dianggap negeri tempat makhluk-makhluk aneh.

Tapi dengan alasan cinta yang kuat Pangeran Philip (Harris Dickinson) tetap yakin Aurora adalah calon pendamping hidupnya. Keduanya pun memutuskan untuk segera menikah. Tapi Maleficent nampak ragu karena ia tak percaya akan cinta sejati, demikian pula dengan ibu Philip, Ratu Ingrith (Michelle Pfeiffer) yang memiliki alasan tersendiri.

Suatu kejadian kemudian membuat pertikaian berlarut menjadi peperangan antara bangsa manusia dan bangsa Moors. Lantas, apakah Maleficent tetap memihak Aurora?

Ceritanya Tipikal dan Mudah Ditebak

Film ini memiliki alur cerita yang mirip-mirip dengan cerita fantasi lainnya. Aku jadi terbayang film tentang Narnia, "Prince Caspian" di mana ada kecurigaan bangsa manusia terhadap bangsa Narnia yang memiliki beragam makhluk fantasi.

Ceritanya relatif datar dan lamban, namun agak tertutupi oleh keindahan dunia magis dan penampilan makhluk fantasi yang menarik. Beberapa makhluk nampak lucu dan lainnya nampak gagah juga anggun. Bagian peperangan dalam film ini juga tidak begitu mengesankan untuk ukuran film kolosal dan film fantasi. Ada bagian yang mengingatkan pada sosok Selene dalam "Underworld" yang begitu kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun