Diawali dengan gimmick antara pemain perkusi dan Lars Ulrich, drummer Metallica, penonton tak menduga jika lagu yang dimainkan berikutnya adalah tembang legendaris milik Metallica. "One".
Kontan tepuk tangan pun bergemuruh. Bioskop yang tadinya sepi dan penontonnya anteng kemudian mulai berubah. Para penonton termasuk aku sudah tak ragu-ragu lagi untuk ikut bernyanyi dan menggoyangkan kepala. "Oh please God, wake me".
Ada rasa senang dan terharu ketika lagu favoritku itu dimainkan di atas panggung Chase Center, San Francisco. Meskipun aransemennya berbeda dengan rekaman, terutama bagian intronya, lagu ini tetap luar biasa. Menyentuh, sekaligus indah.
"One" bercerita tentang mantan prajurit perang yang mengalami trauma. Ia melihat 'neraka' selama di medan tugas dan mimpi buruk itu kemudian terus menyertainya.
Lagu ini dibawakan dengan begitu gemilang oleh James Alan Hetfield, si vokalis Metallica. Kirk Hammet yang usianya tak lagi muda, tetap lincah memainkan melodi-melodi yang rumit sekaligus indah, memberiksn nyawa terhadap 'One'.Â
Sedangkan harmonisasi orkestra memberikan tambahan atmosfer yang sendu dan melodius. Adegan-adegan prajurit yang berbaris di layar berbentuk lingkaran di atas panggung memberikan nuansa sentimentil.
Menyaksikan Konser di Bioskop itu Pengalaman yang Unik
Metallica salah satu band rock yang selalu ada di hati. Aku mendengarkan satu-persatu lagunya hingga album "Reload". Beberapa tembangnya hingga kini masih sering kudengarkan, meskipun saat ini aku lebih terpapar oleh Slipknot.
Oleh karenanya ketika mendengar kabar konser ini aku jadi tergerak untuk menontonnya. Meski sekedar di layar bioskop. Sendirian, aku pun betah menyaksikan pertunjukan yang ditayangkan serentak di bioskop berbagai negara ini selama lebih dari 2, 5 jam.
Di Indonesia pertunjukan Metallica S&M2 ini terbatas. Hanya tayang di jaringan CGV di beberapa kota dan jamnya terbatas,yaitu pukul 19.00, meskipun juga ada studio di Jakarta yang menayangkannya pukul 19.30 dan 20.00 WIB.
Di Depok hanya ada satu studio yang memutar. Studio 2 pun hampir penuh hanya menyisakan dua deretan paling depan. Penonton sebagian besar didominasi pria dewasa yang mengenakan kaus Metallica. Banyak yang datang berombongan.