Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Terkadang Perjalanan Malah Lebih Berkesan daripada Obyek Wisatanya

16 September 2019   00:12 Diperbarui: 18 September 2019   16:27 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap perjalanan memiliki cerita. Baik perjalanan dengan transportasi umum maupun ketika menggunakan kendaraan pribadi. Setiap perjalanan itu memiliki kesan tersendiri, bahkan kadang-kadang ceritanya lebih berkesan daripada ketika tiba di lokasi wisata.

Beberapa kali aku melakukan perjalanan darat yang panjang. Adakalanya kulakukan sendirian yang umum disebut perjalanan solo, kadang-kadang bersama kawan atau keluarga.

Perjalanan seorang diri pernah kulakukan di antaranya dari Jakarta menuju Bali menggunakan mode transportasi kombinasi kereta api, kapal laut, dan bus. Sedangkan perjalanan darat dari Jakarta menuju Nusa Tenggara Barat kulakoni dengan pesawat terbang dilanjutkan dengan angkot dan kapal laut.

Hingga kini perjalanan keduanya masih bisa kubayangkan. Sungguh berkesan.

Perjalanan solo itu bagiku merupakan tantangan. Apalagi bagi seorang perempuan. Ada banyak hal yang diuji, dari tingkat penyesuaian diri, kepekaan sosial, mengatur bujet, dan bersikap waspada.

Biasanya aku bersikap biasa dan berupaya membaur dengan para penumpang. Jangan bersikap dan berpenampilan mencolok. Akan lebih baik lagi jika bersikap seolah-olah ada teman dan saudara yang akan menjemput di tiap-tiap tujuan, sehingga meminimalkan risiko niat orang-orang jahat.

Dari perjalanan solo itu aku mendapatkan teman-teman baru. Ada rekan perjalanan sepenanggungan, yang enak untuk berbagi cerita dan saran seputar perjalanan. Ada juga warga lokal di mana kemudian aku menginap di sana dan aku mendapatkan wawasan baru.

Ayo-ayo keburu gelap melewati Jembatan Suromadu (dokpri)
Ayo-ayo keburu gelap melewati Jembatan Suromadu (dokpri)
Dari sini aku diajarkan untuk menghormati budaya setempat, tidak bersikap sombong, dan mau mencoba sesuatu yang baru, seperti masakan lokal yang belum pernah kucicipi

 Aku juga dituntut untuk cepat beradaptasi dan fleksibel, bagaimana jika aku kemalaman di jalan dan bisa jadi ada risiko kapal laut sudah tidak beroperasi.

Ada berbagai kejutan yang menarik kutemui selama melakukan perjalanan solo.

Suatu ketika ada seorang ibu yang kuajak mengobrol ketika menunggui pesawat. Eh ia kemudian mengajak berbagai taksi dari bandara di Lombok menuju pusat kota. Aku malah hanya diperbolehkan membayar seperlimanya karena ia mendapat jatah dari kantor. Wah senangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun