Minggu pertama bulan September, keceriaan masih membingkai wajah-wajah pegawai kantoran. Maklum baru gajian. Namun, berkat literasi perencanaan keuangan yang makin baik, makin banyak yang peduli dengan investasi. Kira-kira bulan ini cocoknya berinvestasi apa ya?
Pilihan berinvestasi ada banyak. Bisa berinvestasi langsung seperti membeli tanah dan logam emas, atau menggunakan pihak ketiga seperti reksadana, obligasi, sukuk, deposito dan sebagainya.
Waspada akan Saham
Namun dengan melihat kondisi perekonomian global yang sedang tidak stabil dengan adanya perang dagang antara China dan Amerika, kemudian ancaman resesi pada bulan-bulan mendatang maka banyak investor saham yang mulai waspada. Saham-saham di bidang pertambangan mulai melemah. Investor kemudian mengalihkan ke saham bidang konsumsi dan perbankan yang masih menarik.
Dengan adanya unsur ketidakpastian ini maka masyarakat mulai mencari investasi yang sifatnya aman dan jangka panjang. Obligasi dan sukuk pun jadi buruan, demikian pula dengan deposito dan emas.
SBR008 Â Ditawarkan Mulai 5 September
Pada bulan September, Pemerintah kembali merilis surat berharga negara. Mulai 5 September hingga 19 September pemerintah menawarkan SBR008 dengan kisaran tingkat kupon sebesar 7.2%, dengan penyesuaian tingkat kupon setiap tiga bulan sekali.
SBR008 ini merupakan pilihan investasi yang menarik. Apalagi investor bisa memesannya dengan minimum Rp 1juta. Mereka bisa memesannya di bank pemerintah dan juga institusi keuangan lainnya yang ditunjuk. SBR008 ini akan jatuh tempo dua tahun kemudian, yaitu 10 September 2021.
Deposito Masih Menarik
Pilihan lainnya yaitu deposito. Saat ini bunga bank memang turun, tapi masih ada bank yang berani memberikan bunga di atas 6%. Bank-bank tersebut di antaranya Bank Mayora, Bank ICBC Indonesia, Bank Mega, dan Bank Tabungan Negara. Yang terbesar adalah Bank ICBC yakni sebesar 7.3% untuk penyimpanan deposito selama satu tahun berdasarkan data Pusat Informasi Pasar Uang Bank Indonesia yang dilansir oleh Kontan (3/9).
Reksadana Saham Merah
Lantas bagaimana dengan reksadana? Jika melihat data yang dirilis Infovesta, sebagian besar reksadana saham merah atau minus untuk pergerakan satu hari dan satu bulan ini. Sedangkan untuk reksadana campuran sebagian masih hijau untuk pergerakan selama satu bulan ini. Yang relatif hijau untuk pergerakan harian adalah reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.
Harga Emas Bisa Jadi Masih Naik
Emas juga masih menjadi buruan setelah menunjukkan kejayaannya selama bulan Agustus lalu. Emas mencapai nilai rekornya dengan menembus angka Rp 774 ribu/gram. Hari ini harga emas Antam mulai melemah demikian pula dengan harga emas dunia, dikarenakan nilai dolar yang mulai menguat. Tapi jika melihat situasi dunia yang mulai resesi bisa jadi harga emas masih terus merangkak naik.
Pilihan berinvestasi tiap individu berbeda. Umumnya bergantung pada profil risiko, apakah ia lebih nyaman dengan investasi yang risikonya kecil tapi dengan perolehan yang kecil, atau sebaliknya. Nah dengan melihat situasi perekonomian saat ini Kalian bisa menimbang-nimbang bakal berinvestasi apa saja bulan ini.
Sumber: satu, dua, tiga, empat
