Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sosok di Balik Darsam, Pengawal Setia di "Bumi Manusia"

25 Agustus 2019   22:38 Diperbarui: 25 Agustus 2019   23:03 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darsam yang gagah | Dokumentasi: medcom.id

Selain Nyai Ontosoroh yang diperankan secara gemilang oleh Sha Ine Febriyanti, tokoh lainnya dalam film "Bumi Manusia" yang mencuri perhatian adalah Darsam. Dengan kumis hitam tebal, mata tajam, dan celurit di pinggang, perawakannya nampak sangar. Namun, di luar penampilannya yang menyeramkan itu, ia begitu setia dan penyayang. Sosok di balik Darsam adalah Whani Darmawan.

Darsam langsung menarik perhatian ketika Minke baru kali pertama datang ke kediaman Annelies. Ia nampak teliti menyelidiki siapa tamu majikannya tersebut. Dalam beberapa adegan ia nampak setia membela Nyai Ontosoroh serta melindungi Annelies dan Minke. Darsam juga siap mengorbankan jiwanya untuk melindungi orang-orang yang disayanginya. Dialek Maduranya begitu kental dan khas.

Aku langsung terpesona akan sosok Darsam. Sepulang dari nobar maraton KOMiK, aku pun menyusuri pemeran dari Darsam, dan tersenyum ketika mengetahui pemerannya adalah Whani Darmawan, seniman asal Yogya berusia 53 tahun.

Meski sangar ia juga penyayang | Dokumentasi: Solopos.com
Meski sangar ia juga penyayang | Dokumentasi: Solopos.com
Whani Darmawan selama ini dikenal sebagai aktor watak. Ia pemain teater yang telah malang-melintang sejak tahun 1986. Dengan pengalamannya yang lebih dari 30 tahun, ia telah menjajal sejumlah panggung, menulis naskah, menyutradarai teater, dan berperan di berbagai film layar lebar.

Aku mengenal nama Whani Darmawan sekitar 14 tahun silam. Waktu itu ia tampil di Festival Seni Surabaya, sebuah pertunjukan seni akbar di Surabaya masa itu. Ia menjadi bintang utama di sebuah pertunjukan teater. Judulnya.
"Metanietzsche: Boneka Sang Pertapa", yang ditulisnya sendiri.

Yang menarik di situ ia satu-satunya yang berakting di pentas tersebut. Ia melakukan pertunjukan monolog dan sukses. Banyak yang memuji penjiwaan dan kemampuan beraktingnya.

Whani Darmawan dalam
Whani Darmawan dalam
Tampil monolog adalah sebuah ujian 'kenaikan kelas' bagi seorang aktor dan aktris. Hal ini sangatlah tidak mudah. Selain perlu akting yang bagus, ia juga harus mampu membuat penonton tertarik untuk mengikuti pementasannya dari awal hingga akhir.

Selama tiga dekade ia telah mencicipi tampil di banyak pentas. Di antaranya "Lautan Jilbab" pada tahun 1991, "Endgame" pada tahun 1998-1999, "Matinya Seorang Pejuang" tahun 2005, "Doa yang Mengancam" pada 2008, "Karna" pada 2011, dan "Semangkuk Sup Makan Siang" yang dipentaskan pada 2016. Selama bermain teater, ia juga pernah beradu akting dengan Ine Febriyanti pada lakon "Gandamayu".

Whani Darmawan rupanya sering terlibat dalam proyek film Hanung. Ia sering menjadi pembimbing para aktor dan aktris yang akan berperan dalam film Hanung seperti "Get Married" dan "Ayat-ayat Cinta". Sebelumnya ia juga terlibat dalam film kolosal "Sultan Agung" sebagai salah satu tumenggung masa Mataram.

Wah sepertinya bakal makin banyak proyek seni peran ke depan yang melibatkan Whani Darmawan. 

Whani dikenal suka mencoba peran berbeda | Dokumentasi: WhaniDProject
Whani dikenal suka mencoba peran berbeda | Dokumentasi: WhaniDProject

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun