Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Setrika Itu Tidak Enak, Perlu Kiat untuk Memudahkannya

11 Agustus 2019   23:28 Diperbarui: 11 Agustus 2019   23:32 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mungkin karena aku dulu suka memerhatikan tetanggaku menyetrika, maka aku pun jadi terbiasa dengan aktivitas ini. Membosankan tapi aku lebih suka melakukannya sendiri (dok.pixabay)

Minggu malam waktunya aku menyetrika pakaian. Gara-gara minggu lalu aku absen menyetrika, tumpukan pakaian kering yang kusut semakin tinggi. Aku menggaruk-garuk kepala. 

Jika kutunda maka utang menyetrikaku akan semakin menumpuk dan besok pasangan terpaksa ke kantor dengan kemeja kusut. Akhirnya dengan tekad kuat aku pun menyetrika. Tak terasa 90 menit berikutnya aku anteng melipat dan menggosok pakaian. 

Di antara pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian, menyapu, dan mengepel rumah, maka menyetrika masuk ke pekerjaan rumah yang paling tak kusukai. Mungkin banyak perempuan yang merasakan hal sama. 

Tak heran apabila usaha laundry pun laris-manis.   Aku sendiri sejak merantau melakukan semua pekerjaan sendirian, jadinya lebih sreg apabila melakukannya dengan tangan sendiri. Entah nanti jika aku kemudian sibuk banget. 

Setrika itu tidak menyenangkan karena membosankan. Satu-persatu pakaian harus dilipat dan digosok hingga licin. Temperatur setrika dijaga agar tidak kepanasan. Tiap jenis baju biasanya punya rentang suhu tertentu. Dulu aku pernah maraton setrika. Empat jam berturut-turut aku menyetrika. Setelahnya punggungku pun kaku dan pegal. 

Nah, agar pekerjaan menyetrika lebih memudahkan maka aku pun mencoba berdisplin, setiap minggu menyetrika sekitar 1,5 hingga 2 jam. Biasanya kulakukan pada akhir pekan. Jika aku absen karena malas maka aku harus membayar utang dengan menyetrika lebih banyak pada minggu berikutnya. 

Menyetrika itu pekerjaan rumah paling tidak enak. Alhasil usaha laundry pun laris manis (dok. pixabay)
Menyetrika itu pekerjaan rumah paling tidak enak. Alhasil usaha laundry pun laris manis (dok. pixabay)
Kiat-kiat untuk memudahkan aktivitas ini berdasarkan pengalamanku ada lima.

Yang pertama, yaitu melipat dan memilah baju berdasarkan jenis pakaiannya. Setelah pakaian kering dan aku mengangkati dari jemuran, maka pakaian tersebut segera kulipat dan kugolong-golongkan. Baju kaus kupisahkan dari kemeja. 

Baju dalam dan kaus kaki juga kupisahkan. Kemeja yang tipis dan yang tebal juga kupilah. Aku melipatnya dengan rapi sehingga apabila aku tak sempat menyetrika, terutama baju berbahan kaus, maka bajunya tidak begitu terlihat kusut. 

Kedua, mencuci dengan tangan dan menjemurnya dengan rapi. Salah satu cara agar baju tak terlalu kusut yaitu mencuci dengan tangan. Tapi memang mencuci dengan tangan lebih memakan waktu. 

Setelah itu aku menjemurnya dengan gantungan baju atau dengan cara membentangkannya dengan rapi. Cara seperti ini lumayan membantu membuat baju tidak begitu kusut saat kering. Ya lagi-lagi tujuannya ketika aku lelah untuk menyetrika, baju pun tidak nampak begitu kusut hehehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun