Sebuah pesan dari seorang kompasianer singgah di hapeku. Daftar ke acara CLICKompasiana yuk. Kumpul-kumpul dan menginap di TMII malam Sabtu. Esoknya ke Pulau Maju. Wah tawaran yang menarik, bikin aku ingin ikut. Tapi motivasi utamaku yaitu ingin kumpul-kumpul.
Berkumpul bersama kompasianer itu menyenangkan. Aku sempat vakum tidak lama berjumpa dengan kompasianer beberapa bulan. Tapi rasanya ada yang kurang. Oleh karena itu ketika pekerjaan sedang agak lenggang dan urusan kuliah sementara beres maka aku pun kembali ikut kumpul-kumpul. Aku kembali hadir di acara KOMiK dan menyempatkan diri muncul di acara CLICKompasiana bersama Persatuan Penulis Indonesia (PPI) di Puncak. Meski macet-macetan aku akhirnya tiba di sana dan bisa seseruan bareng bersama Kompasianer.
Kini aku kembali hadir di acara kumpul bareng Kompasiana. Aku terlambat tiba karena masih ada pekerjaan kantoran. Wah aku datangnya pas. Sesi mas Isjet baru dimulai.
Sebelum menyimak uraian bang Isjet aku menyapa dulu bang Yon Bayu yang masih nyentrik dengan rambut gondrongnya. Aku melihat ada bapak di sebelahku. Oh rupanya Beliau adalah Pak Edy yang tulisannya sering kubaca. Aku menyapa Tamita dan Okti Li. Okti Li jauh-jauh datang dari Cianjur bersama keluarga kecilnya.
Bang Isjet memaparkan tentang content marketing. Menurutnya hal-hal tentang content marketing itu bisa menguntungkan dua pihak, pihak penulis dan pihak brand. Pihak penulis dapat duit dan pihak brand dapat tulisan menarik. Ada banyak pertanyaan dari peserta sehingga terpaksa disudahi karena Maghrib tiba.
Usai acara bang Isjet kami pun istirahat dan makan. Teman-teman menuju kamar untuj sholat dan beristirahat sejenak. Eh kamar yang rencana kutumpangi beristirahat rupanya lampunya rusak. Gelap total. Akhirnya aku dan Syifa pun asyik mengobrol di luar kamar.
Tema obrolan kami menarik. Syifa bercerita tentang kegiatan anyarnya mendongeng bagi anak-anak pengungsi. Rupanya ada pengungsi Somalia, Ronghiya, dan Palestina di Jakarta. Mereka disatukan di satu tempat dan dibantu oleh Dinas Sosial. Pekerjaannya menyenangkan meski ada pula yang kadang-kadang membuat mood-nya jadi turun.
Aku lalu mengobrol bersama mba Dhevi yang pecinta kucing membahas tentang perkucingan. Kucingku lagi pilek aku meminta nasihatnya. Rupanya kucing pilek itu bahaya, harus segera diobati dengan seksama.
Pada saat di tempat makan malam aku bergabung dengan penulis senior kompasianer seperti Pak Isson, Pak TS, mba Muthiah, Pak Nur Terbit, dan mas Isjet. Ada banyak hal yang dibahas dari tren media, juga tampilan di Kompasiana yang lama-lama agak mengganggu kenyamanan. Obrolan sempat terhenti karena gempa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H