Kocheng orenku, si Nero sudah duduk manis di halaman rumah ketika aku membuka pagar. Ia mendesakku agar segera membuka pintu rumah dan melepas tutup kaleng isi makanan. Eh drama lalu dimulai, si Nero berkelahi dengan si Kecil, berebut makanan. Ia bak "Lion King" yang ingin makan nomor satu.
Gara-garanya si kocheng oren sudah kelaparan. Apabila hari kerja memang Nero hanya makan 2-3 kali sehari. Baru kalau hari libur dan aku ada di rumah maka Nero bisa nambah jatah makanannya berkali-kali.
Hari ini Nero lapar. Energinya terkuras. Ia bercerita jika ada beberapa kucing yang patut ditertibkan. Ada kucing pendatang yang kurang sopan dalam mengamen makanan.
Bukannya membujuk manusia untuk memberikan makanan ala kadarnya secara sukarela, ia malah mencurinya. Alhasil para kucing di gang yang sedang asyik bermain di luar pun tertuduh. Ada yang kena siram air, padahal lagi asyik bergulingan di bawah sinar matahari.
Ia juga lagi kesal kepada Momo, si kucing kumbang eh maksudnya kucing berwarna hitam yang mirip macan kumbang. Ia suka memanas-manasi Nero. Dibilangnya Nero kurang sangar jadi kucing alpha, pemimpin kucing di gang. Ia mengintimidasi Nero agar mau berkelahi dengannya, memperebutkan siapa yang layak jadi pimpinan.
Baru dua kali bak buk, si Momo sudah lari terbirit-birit. Nero awalnya ingin mengejarnya. Tapi hari Jumat ini hawa begitu terik. Tubuh jadi lemas. Tak lama Nero pun pulas.
Nah, bangun tidur inilah yang bikin Nero uring-uringan. Ternyata si majikan belum datang. Perutnya berbunyi kencang. Nero sudah ingin makan gorengan ikan. Pakan kucing kemasan tak apalah.
Akhirnya tutup kaleng itu terbuka. Si majikan menaruh segenggam pakan kucing seperti pelet di cekungan tutup kaleng. Tapi kocheng oren selalu ingin tampil beda. Kenapa tidak makan langsung dari kalengnya.
Menu hari ini pelet seafood. Aroma pakannya mengoda selera. Warnanya jinggga seperti bulunya. Nero pun langsung memasukkan kepalanya ke mulut kaleng. Nyam...nyam...enaknya, aku lapar.
Sedang asyik-asyiknya makan, si Kecil menyelanya. Ia ikut-ikutan memasukkan kepala ke dalam mulut kaleng. Dua kepala kucing tentu saja tak cukup. Si Kecil memaksa masuk, padahal sudah ada makanan yang ditaruh di wadah.
Nero membentaknya." Hei gantian. Aku kucing utama sini, aku makan duluan!"