Disney tahun ini merilis banyak film "live action" yang diadaptasi dari dongeng dan versi animasi. Tahun ini ada "Dumbo" dan "Aladdin" yang telah tayang serta "Lion King", "Maleficent 2" dan "Lady and The Tramp" yang bakal dirilis. Di antara film-film tersebut, "Lion King" menimbulkan perdebatan apakah filmnya memang masuk ke dalam "live action" ataukah lebih pas disebut film animasi?
Film "Lion King" direncanakan tayang besok, Rabu (17 Juli 2019). Film ini memiliki pengisi suara di antaranya Donald Grover, Seth Rogen, James Earl Jones dan Beyonce Knowles. James Earl Jones sebelumnya juga samasama mengisi suara Raja Mufasa.
Alur cerita sepertinya bakal setia dengan versi animasinya di mana dikisahkan Simba, seekor singa muda, mewarisi tahta dari ayahnya yang seorang raja, Mufasa. Dalam perjalanannya menuju tahta ia menghadapi pengkhianatan tapi juga mendapatkan makna persahabatan.
Jika melihat trailer-nya memang film ini terasa indah dan hidup. Namun sebenarnya ada pertanyaan yang mengusik, benarkah "Lion King" yang bakal dirilis di Indonesia ini tepat disebut film "live action". Pasalnya, tidak ada sosok makhluk hidup sungguhan. Hewan-hewannya adalah hasil dari teknologi computer-generated imagery (CGI) yang halus sehingga nampak hidup.
Hal ini menjadi perdebatan. Film "Space Jam" yang menghadirkan Michael Jordan dan para tokoh Loonely Tunes disebut "live action" karena masih ada sosok manusia betulan, meskipun Bugs Bunny dan lainnya masih dalam wujud animasi. Sedangkan film "Jungle Book (2016)" masih abu-abu karena sosok manusianya hanya satu, sedangkan seluruh hewan adalah hasil CGI.Â
Ada yang menyebutnya mengarah ke film "live action" karena meskipun hanya satu orang tetap ada sosok hidupnya. Lainnya menganggap lebih pas disebut animasi karena sebagian besar karakter hanya rekaan komputer.
Tapi sebenarnya apa yang disebut "live action"?
Berdasarkan kamus Merriam-Webster, "live action" didefinisikan sebagai "of, relating to, or featuring cinematography that is not produced by animation". Titik beratnya jadi filmnya tidak diproduksi secara animasi.
Lantas apa itu animasi? Berdasar kamus yang sama animasi adalah gambar bergerak yang dibuat dari serangkaian gambar, grafik komputer, atau foto-foto benda mati seperti boneka serta ada simulasi gerakan dengan sedikit perubahan di setiap frame.
Sedangkan kamus Cambridge menyebut "live-action" sebagai "action involving real people or animals, not models, or images that are drawn, or produced by computer". Di sini titik beratnya dengan adanya pelibatan manusia atau hewan yang nyata, atau gambar yang tidak dihasilkan dari gambar atau komputer.
Film "Lion King" sendiri dibuat dengan CGI. Sutradaranya, Jon Favreau yang juga membesut "Jungle Book (2016)" lebih suka menyebutnya fotorealistis karena memang hewan-hewan dan alam yang dihadirkan bukan sosok nyata tapi seolah-olah sungguhan. Tapi ada satu adegan dimana merupakan hal nyata yang disisipkan untuk mengetahui apakah penonton bisa mengetahui perbedaannya.
Film ini dibuat berdasarkan karya seni. Seth Rogen dan lain-lain hanya terlibat sebagai pengisi suara. Jon sendiri juga ragu apakah memang "Lion King" masuk "live action" atau animasi.