Kumpul-kumpul Santai Kompasianer di Puncak

Mangan ga mangan yang penting ngumpul. Kumpul bersama kompasianer memang seru. Kekeluargaannya terasa, cepat akrab meskipun baru kenal. Tanpa ada nangkring pun bisa saling ketemu, seperti di acara kumpul-kumpul dan Halal Bihalal di Villa Betawi, Cisarua. Tapi tentunya ada konsumsinya, tidak sekedar ngumpul, juga ada kue-kue dan minuman dari kompasianer yang datang.

Aku awalnya sudah akan batal karena ada beberapa tugas yang belum selesai. Mba Muthia kemudian membujuk untuk tetap datang. Akhirnya setelah dapat ijin maka aku pun berangkat dari Depok pukul 15.00 WIB. Sampai di Stasiun Bogor pukul 16.00 lewat. Aku melanjutkan perjalanan dengan ojek daring menuju Cisarua. Ketika memasuki Cisarua aku tercenung, busyet macet parah. Selama sebelas kilometer ke depan aku merasa deg-degan. Jalanan kiri kanan sarat kendaraan. Aku takut motor tersenggol. Pukul 17.40 aku baru tiba. Wah punggung lumayan pegal.

Setelah makan malam dengan ayam goreng, perkedel, dan sop hangat maka kami pun asyik mengobrol sambil sesi sharing berikutnya tiba. Ketika saya tiba, Pak Dizzman membagikan sharing dan tips seputar jalan-jalan. Pak Dizzman telah berkeliling Indonesia dan sering berwisata ke luar negeri.

Sirup pala yang dibawa Nisa Bule (dokpri)

Semakin petang, kompasianer yang datang semakin banyak. Ada 17 peserta di luar panitia. Di antara peserta dan panitianya di antaranya para ahli hisab alias yang gemar merokok seperti Pak TS, Pak Isson, Pak Yon Bayu, juga ada Bozz Madyang alias Bang Rahab, juga ada mba Muthiah, Windhu, Okti, Tamita, Sukma, dan Nisa Bule

Seusai kuis dari Pak Dizzman dan Mbak Muthiah, maka Pak Yon Bayu pun 'open mic'. Ada banyak hal yang ia bahas, dari saran akan judul, konsistensi dalam tema menulis, dan sebagainya. Tentang judul ia mengingatkan agar tak pernah melakukan 'click bait', tapi isinya harus sesuai dengan judul. Karena sekali pembaca tak percaya maka akan susah untuk kembali percaya.

Kompasianer serius mengikuti kuis (dokpri)

Pak Yon Bayu mengisi sesi sharing (dokpri)

Malam semakin larut. Obrolan terus berlanjut. Aku melirik jam, sebentar lagi waktunya untuk kembali. Sebagian besar kompasianer lainnya tetap guyup dan baru kembali esok.