Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belum Gesit Bekerja Setelah Liburan, Jangan Dipaksa

19 Juni 2019   13:09 Diperbarui: 19 Juni 2019   13:13 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melakukan review bersama tim bisa membantu mengingat pekerjaan dulu dan mendatang | Dokumentasi:pexels.com

Kawanku baru masuk Senin lalu. Ia mengambil cuti sekitar tiga mingguan untuk berlibur lebaran di kampung halamannya. Ketika ia masuk dan kemudian harus ikut rapat dengan klien, ia bercerita jika ia merasa kagok. Ia sempat bingung dengan apa yang harus dilakukannya karena kelamaan liburan. Kalian ada yang mengalami hal yang sama?

Aku tergelak mendengar ceritanya. Rupanya yang mengalami hal semacam itu tidak sedikit. Aku agak beruntung, gara-gara mencicil kerjaan saat liburan jadinya tak begitu 'jet lag', hanya mood dan semangatku yang belum kunjung membaik.  Rasanya masih hawa-hawa liburan, susah untuk 'move on'.

Menurutku hal semacam ini wajar, asal juga tidak kelamaan. Seminggu pertama masuk kerja setelah cuti liburan sih tak masalah apabila belum begitu produktif. Seperti halnya mesin, ia juga perlu dipanasi terlebih dahulu, agar tetap bisa bekerja lancar.

Di antara rekan-rekan satu tim, juga kuperhatikan belum semuanya 'normal' dalam urusan produktivitas. Untunglah biasanya kami bekerja berpasangan atau bertiga dalam melakukan analisa sehingga bisa saling melengkapi.

Lantas bagaimana biar cepat panas dan kembali  produktif seperti sediakala? 

Hemmm menurutku bakal sulit jika seseorang dipaksa untuk langsung panas, sebaiknya ia menyesuaikan diri dulu. Caranya? Misalnya dengan berdiskusi dengan rekan-rekan satu tim untuk melakukan review pekerjaan yang telah dan akan dilakukan. Biasanya cara ini lumayan membantu untuk mengingat pekerjaan dulu dan yang akan datang seperti yang kami lakukan kemarin. Dengan demikian tiap anggota tim bisa tahu posisi dan perkembangan pekerjaannya saat ini dan target yang perlu segera dicapai ke depannya. 

Melakukan review bersama tim bisa membantu mengingat pekerjaan dulu dan mendatang | Dokumentasi:pexels.com
Melakukan review bersama tim bisa membantu mengingat pekerjaan dulu dan mendatang | Dokumentasi:pexels.com
Bagaimana jika ia bekerja secara individu seperti menjadi penulis? Wah menurutku malah bagus jika ia rileks. Itu bisa jadi semacam cara untuk me-recharge ide-ide segar. Sepertinya hanya diam dan bersantai itu kegiatan yang kesannya bermalas-malasan, tapi pada saat itu biasanya ide-ide terinkubasi dan akan muncul pada waktunya.

Pelan-pelan saja untuk kembali menjadi seseorang yang produktif seperti sediakala. Nikmati momen tubuh dan pikiran menyesuaikan diri. Setelah tubuh dan pikiran siap, maka seseorang akan bisa kembali produktif seperti sedia kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun