Kucing dan kardus, yang satu makhluk hidup dan lainnya benda mati, tapi sepertinya ada hubungannya. Letakkan saja satu kardus terbuka, maka kemudian kucing-kucing di rumah pun asyik bermain dengannya.
Ada yang langsung masuk dan mendengkur, ada pula yang memasang ancang-ancang sebelum melompat. Kadang-kadang kardus kosong itupun jadi rebutan dan menjadi sumber perkelahian antarkucing.
Kenapa ya kucing tertarik dengan kardus?
Ehm entahlah. Sepertinya ini naluri dari seekor kucing yang suka mengeksplorasi tempat baru. Memang kardus tetap favorit. Biasanya mereka juga suka masuk ke dalam koper yang terbuka, laci, atau lemari yang sedang terbuka.
Adakalanya aku merasa jengkel ketika sedang sibuk menata-nata barang di kardus, atau hendak melipat kardus untuk diserahkan ke pemulung, para kucing bermunculan. Kerlingan mata mereka menyorotkan kejailan. Wah sebentar lagi ada drama kardus nih, antara aku dan kucing, dan juga sesama kucing.

Di luar mereka juga ada kucing-kucing yang pernah dan masih singgah, seperti Momo Hitam, Pwan, Kecil, Mew, dan masih banyak lagi. Mereka berbeda warna dan sifat, ada yang manis, banyak pula yang nakal.
Namun mereka punya kesamaan, sama-sama suka kardus. Beberapa kucing lahir dan besar dengan rumah kardus. Momo Hitam dan si Nero waktu masih kecil juga nampak rukun dan tidur bareng di satu kardus. Kini mereka selalu berkelahi.
Mungkin mereka menganggap kardus bagian masa kecil, sehingga mereka ingin bernostalgia bersamanya. Atau tidur di dalam kardus memang nyaman dan hangat, terutama ketika harus tidur di luar rumah.

Nero juga tak kalah bikin ulah. Ia mencakar-cakar kardus bagian luar kardus sebelum kemudian hendak melakukan tindakan kucing paling ekstrim. Melihat gelagatnya, aku pun menjewernya, dan mengusirnya ke luar rumah.