Di bagian kanan kiri arca terdapat air mancur yang dinyalakan pada waktu-waktu tertentu. Biasanya Sabtu malam air mancur itu dinyalakan dengan sorotan lampu warna-warni. Air mancur ini disebut-sebut terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara. Kadang-kadang juga ada pertunjukan tari di bagian tengah danau tersebut.
Di danau itu terdapat banyak ikan. Syukurlah tak ada pengunjung yang memancingnya. Di sini pengunjung bisa jalan-jalan santai atau sekedar duduk-duduk menikmati hawa segar dan panorama danau.
Aku melihat di sudut-sudut taman terdapat tokoh-tokoh wayang. Banyak di antaranya yang merupakan tokoh wayang nusantara. Menarik juga sih konsepnya, pengunjung diperkenalkan dengan tokoh pewayangan.
Alun-alun Kota yang Terawat
Tak jauh dari taman air mancur tersebut, sekitar lima menit berjalan kaki terdapat Alun-Alun Kota Purwakarta. Alun-alunnya juga lumayan luas, bersih, dan terawat. Berbeda dengan situ, alun-alun ini nampak sepi. Alun-alun ini dibuka pada waktu-waktu agar tetap terawat rapi.
Ada banyak bangku yang disediakan untuk menikmati keindahan taman. Ada berbagai taman yang dinamai dengan Taman Pancawarna dan Taman Mayadatar. Ada pula jembatan dengan di bawahnya kolam kecil. Juga terdapat tempat seperti pendopo alias pesanggrahan dan patung dua macan dengan air mancur mini. Ada juga beberapa simbol Jawa Barat seperti patung kujang juga terdapat air mancur kecil di sudut lainnya.
Tempatnya asri dan adem, membuat betah sekedar duduk-duduk di sini. Namun yang agak membuat nelangsa adalah kehadiran sejumlah ayam di dalam kandang. Ayam-ayam ini punya nama masing-masing, seperti Ki Angga Larang. Aku sedih melihat kandang ayam ini yang agak sempit. Apa mereka tidak begitu bosan terkukung di dalam kandang tersebut ya.
Seperti konsep alun-alun pada umumnya, di dekat alun-alun juga terdapat masjid jami, Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta.
Masjidnya bersih dengan atap limas dan hiasan kubah dan dua menara. Masjid ini dibangun tahun 1826 di bawah pimpinan Baing Yusuf.
Di depan masjid ada banyak penjual jajanan dan minuman seperti es jeli, susu aneka rasa, cimol, es durian, dan mie kocok. Tak jauh dari masjid juga terdapat Sate Marangi Maskar Ajib yang enak (ulasan di sini). Â Usai makan sate maranggi kami pun beranjak kembali ke Kalijati. Wisata kota singkat yang tetap asyik.