Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik dengan Kendaraan Umum Vs Kendaraan Pribadi

28 Mei 2019   10:48 Diperbarui: 28 Mei 2019   10:50 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai Senin kemarin (27/5) lalu lintas terasa lebih lancar dari sebelumnya. Beberapa di antara kawanku juga sudah mulai mengambil cuti. Memang hawa-hawa libur lebaran mulai terasa. Sebagian masyarakat pun menghabiskan liburan dengan pulang kampung.

Sudah sejak kuliah aku mencicipi suka dan dukanya pulang kampung. Sukanya, ada sesuatu yang harus  dipersiapkan selama Ramadan. Ada cerita setiap kali naik kereta atau bus menuju ke Malang. Tapi dukanya juga banyak, seperti lalu lintas yang macet parah, bus yang penuh sesak, atau berdiri berjam-jam di kereta ekonomi.

Kini setelah tinggal di Jakarta maka pilihan kendaraan mudik pun semakin banyak alternatif. Aku bisa memilih naik kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Aku bisa naik kereta, bus, atau pesawat terbang. Atau jika ingin mencicipi sesuatu yang beda tapi lama maka aku bisa mencobai naik kapal laut dari Tanjung Priuk menuju Tanjung Perak dilanjut naik bus dari Surabaya ke Malang. Dua jenis transportasi seperti bus dan kapal laut kucoret karena terlalu lama perjalanannya.

Mudik dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi sama-sama memiliki plus dan minusnya. Ketika naik kendaraan umum maka kita tinggal datang dengan membawa tiket dan barang, sedangkan ketika naik kendaraan pribadi maka kita harus menyiapkan kendaraan.

Minusnya naik kendaraan umum maka waktunya itu fix, jika ketinggalan maka tiket akan langsung hangus. Barang yang dibawa tentu tidak bisa banyak karena sekarang ada aturan bagasi yang ketat. Plusnya, perjalanan begitu cepat dan umumnya tepat waktu. Naik pesawat ke Malang hanya berkisar 1,5 jam, sedangkan naik kereta api eksekutif sekitar 15 jam.

Sementara apabila naik kendaraan pribadi maka minusnya kita harus siap-siap kena macet berkilo-kilometer. Waktu tempuhnya bisa di atas 17 jam atau harus menyiapkan dana untuk menginap. Plusnya, waktunya dan barang yang dibawa lebih fleksibel.

Nah agar mudik dengan dua mode kendaraan ini sama-sama menyenangkan, berikut tips versiku.

Apabila naik pesawat terbang atau kereta api maka persiapkan diri sebelum berangkat. Persiapan mulai dari tiket, baju nyaman, tas berisi oleh-oleh dan kebutuhan pribadi, serta obat-obatan pribadi. Pada saat hari H, gunakan baju dan alas kaki yang nyaman. Datanglah 1,5-2 jam lebih cepat dari waktu keberangkatan agar tidak panik dan tergesa-gesa.

Jika mudik dengan pesawat maka lebih cepat, tapi jangan sampai terlambat ya (dokpri)
Jika mudik dengan pesawat maka lebih cepat, tapi jangan sampai terlambat ya (dokpri)


Sementara apabila menggunakan kendaraan pribadi maka sebaiknya cek dulu performa kendaraan. Bisa dibawa ke bengkel resmi untuk memeriksanya. Oli juga sebaiknya diganti. Tekanan angin di ban juga perlu diperiksa. Setelah itu kendaraan sebaiknya diisi oleh bensin yang penuh agar tidak sering-sering ke pom bensin. Pengalamanku biasanya titik macet ada di sekitaran pom bensin. Banyak dari mereka yang beristirahat di sana dan meluber hingga jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun