Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Photo Story | Ponoc dan Nero Merajuk

24 April 2019   15:40 Diperbarui: 24 April 2019   16:34 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makananku diembat si Nero huuuhu, si Mungil mengaduh (dokpri)

Tiga ekor anak kucing ditempatkan induknya di lorong, samping rumah. Dua ekor anak kucing, Pwan dan Ponoc tumbuh menjadi dua kucing lincah, sedangkan adiknya kurang beruntung. Ponoc kemudian tinggal sendiri, Pwan menjadi korban tabrak lari. Ponoc kemudian menjadi si mungil junior, menemani Nero.

Si Ponoc baru berusia lima bulan. Ia kucing betina yang lincah. Sejak ia sempat tersesat dua hari di selokan, ia menjadi manja. Ia ingin menjadi kucing utama menggantikan si Nero. Ia suka berjoget dan berpose, menarik perhatian. Ia dipanggil si Mungil karena ukurannya masih kecil, hampir separuhnya si Nero.

Nero tahun ini berusia lima tahunan. Ia menjadi kucing jantan yang gagah. Kerjanya berseliweran, menjadi petugas patroli memastikan keamanan kucing di gang. Ia kini mudah marah dan enggan dipeluk-peluk seperti dulu kala.

Huuhuu kayaknya aku sudah nggak disayang,kata Nero (dokpri)
Huuhuu kayaknya aku sudah nggak disayang,kata Nero (dokpri)

Suatu ketika ia terbelalak. Nero kesal melihat si Mungil yang manja. Ia takut gelar kucing utama direngut oleh si Mungil alias si Ponoc. Ia sadar sudah tak lucu dan lincah. Nero pun merajuk.

Nero merajuk dengan caranya. Ia sekarang rajin di rumah saat majikannya belum berangkat dan seusai jam kerja, menunggunya. Makanannya harus lebih banyak dan lebih enak daripada si Mungil.  Ia mengambil jatah ikan si Mungil. Si Mungil tak berdaya dan tak berani melawannya. Si Mungil mau menangis.

Makananku diembat si Nero huuuhu, si Mungil mengaduh (dokpri)
Makananku diembat si Nero huuuhu, si Mungil mengaduh (dokpri)

Si Nero dan si Ponoc, aku sayang Kalian semua. Jangan cemburu Nero, Kamu tetap kucing utama. Si Mungil Ponoc, jangan ikut merajuk, jatah makananmu tetap tersedia. Hari ini ada ikan segar dan ikan kemasan buat Kalian berdua. 

Nero, Kamu tetap kusayang (dokpri)
Nero, Kamu tetap kusayang (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun