"Sometimes, dead is better"
Nama Stephen King seolah-olah sulit dilepaskan dari kisah horor. Ada banyak film horornya yang telah dilayarlebarkan. Di antaranya "Carrie", "The Shinings", "Misery", "It", dan "Pet Sematary". Judul yang terakhir kembali dilayarlebarkan. Seperti apakah "Pet Sematary" rasa baru?
Kisah diawali dengan kepindahan keluarga dokter Louis Creed (Jason Clarke) bersama istrinya, Rachel (Amy Seimetz), serta kedua anaknya, Ellie (Jete Laurence), dan Gage (Lucas Lavoie) menuju kota kecil di Ludlow, Maine. Louis lelah dengan kehidupan di kota Boston dan ingin lebih dekat dengan keluarganya.
Suatu ketika Ellie berjalan-jalan ke hutan dan menemukan tempat yang disebut "Pet Sematary". Ketika ia baru pindah ia memang penasaran dengan rombongan anak-anak bertopeng yang nampaknya hendak menguburkan seekor anjing.
Louis dan Rachel kemudian mengalami kejadian supranatural. Hantu seorang murid yang tertabrak dan meninggal memberikan peringatan ke Louis agar tak melewati sebuah batas. Rachel dihantui oleh momen ketika saudarinya tewas saat ia masih anak-anak.
Konflik mulai bergulir ketika kucing Ellie, Church, tewas tertabrak. Kuatir Ellie bersedih, Jud mengajak Louis memakamkannya di tempat tersembunyi, melewati tumpukan batang pohon, di sebuah bukit kecil. Keesokan harinya Elie bercerita jika ia melihat Church di luar.
Sebuah Kisah Horor Beralur Lambat
Film ini bergerak secara lambat. Penonton diajak menyelami situasi dan permasalahan yang mendera Louis dan Rachel, sebelum kemudian masuk ke menu utama.
Rachel mengalami trauma anak-anak, yang kembali hadir sejak ia pindah rumah. Sementara Louis menganggap keputusannya untuk pindah agar dekat dengan keluarganya sudah benar. Konflik personal digali dan bisa dilihat dari ekspresi pemain utama ketika dikonfrontasi.
Ada banyak kisah horor yang diawali dari kepindahan rumah. Tapi di sini rumah bukan sentra horornya. Sentranya terletak pada makam kuno suku asli yang memiliki kekuatan mengerikan.
Film ini memiliki tone yang gelap dan atmosfer yang suram juga muram. Performa akting pemainnya juga menambah latar cerita dan berkontribusi ke keseraman cerita. Bagaimana Rachel yang terbayang-bayang akan kematian kakak perempuannya, momen flashback Rachel waktu masih kecil, dan ketika hantu beberapa kali hadir memberikan peringatan ke keluarga Louis. Sayangnya hal ini agak dirusak oleh jump scare yang sebenarnya tidak perlu.
Ellie sebagai anak pertama tampil begitu apik di sini. Penonton diajak bersimpati dengannya. Ceritanya agak berbeda dengan versi novel dan film pertamanya. Ada beberapa kejutan di sini. Penutup kisahnya pun tak seperti yang kuduga.
Film ini mungkin akan lebih baik lagi jika latar belakang dan mitos tanah kuburan itu lebih digali. Kenapa pemakaman itu menjadi sentra horor dan apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya akan menjadi tambahan cerita yang menarik.
Siapakah sosok ruh jahat yang disebut-sebut oleh Jud dan bagaimana mengalahkannya? Wah jangan-jangan memang sengaja dibuat seperti itu biar ada prekuelnya hehehe.Â
"Sebuah film horor adaptasi karya Stephen King yang membuat dag dig dug. Sentra horornya terletak di pemakaman kuno. Tempo ceritanya agak lambat sebelum kemudian penonton disuguhi hal-hal yang membuat tercekat"
Detail:
Judul: Pet Sematary
Sutradara: Kevin Klsch dan Dennis Widmyer
Pemeran: Jason Clarke, John Lithgow, Amy Seimetz, Jete Laurence, Lucas Lavoie
Genre: Horor
Skor: 7/10Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI