Hari itu Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Kantor Kas Universitas Indonesia disesaki oleh mahasiswa mahasiswi. Mereka datang silih-berganti. Rona ceria hinggap di wajah mereka. Rupanya mereka datang mengantri untuk menukarkan bukti pembayaran kuliah dengan kupon berhadiah.
Menyambut hari ulang tahun ke-69, BTN mengadakan undian yang menarik bagi mahasiswa. Mereka yang membayar SPP lewat BTN akan mendapatkan satu buah kupon berhadiah. Hadiahnya menarik, ada flash disk, power bank, sepeda, hingga laptop.
Nah hari itu kebetulan aku lagi membuka rekening BTN. Alhasil aku mendapat pemandangan rupa-rupa ekspresi dan gerak-gerik mahasiswa saat mengambil kupon dari mangkuk kaca besar dan membukanya. Ada yang gugup dan gemetaran membukanya, ada pula yang sampai diantar kawan-kawannya. Eh rupanya ada juga yang tidak beruntung, tidak mendapatkan apa-apa. Sebagian lainnya rata-rata mendapatkan flash disk.
Hingga aku mendapatkan buku rekening dan menyetor sejumlah dana, rupanya belum ada yang mendapatkan sepeda dan laptop. Hal ini membuat sejumlah mahasiswa yang antri menukar kupon pun harap-harap cemas. Mereka berharap gulungan kupon itu memberikan sesuatu, setidaknya bukan sekedar tulisan "Anda belum beruntung".
Aku sendiri mendaftar dengan tujuan lain. Aku tertarik menabung di bank BTN karena adanya promo program "Super Untung" dan untuk mengikuti program "Poin Serbu".
Sedangkan program poin serba untung alias Poin Serbu merupakan program loyalty dan reward poin bagi nasabah BTN. Poin ini bisa didapakan dengan meningkatkan nilai saldo dan melakukan transaksi baik dengan kartu debet maupun menggunakan digital banking BTN. Hadiah yang bisa ditukarkan bisa berupa pulsa dan voucher belanja. Adanya kedua program ini membuat acara menabung menjadi makin seru. Aku jadi bersemangat dan lebih termotivasi untuk menabung untuk mengumpulkan poinnya. Barusan kucek eh ternyata poinku baru dua hahaha, harus lebih rajin menabung nih.
Ada dua bank di Indonesia yang didirikan sebelum tahun 1900. Salah satunya adalah Bank BTN yang awalnya bernama Postspaarbank. Bank ini berdiri pada tahun 1897 lalu diambil alih oleh Jepang pada tahun 1942 dan berubah nama menjadi Tyokin Kyoku. Selanjutnya pada 9 Februari 1950 Tyokin Kyoku yang telah di bawah kepemilikan pemerintah Indonesia pun berubah nama menjadi Bank Tabungan Pos. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan menjadi tanggal kelahiran BTN, meskipun perubahan nama menjadi Bank Tabungan Negara baru ditetapkan pada tahun 1963.
Yang menarik dari BTN yaitu fokusnya yang bergerak pada pembiayaan kredit pemilikan rumah. Ia menjadi bank pionir yang membantu masyarakat untuk membeli rumah lewat kredit. Sudah banyak yang terbantu oleh kredit pemilikan rumah ini, apalagi tingkat bunganya kompetitif dan membantu bagi mereka yang ingin menggunakan KPR bersubsidi. Seiring dengan persaingan bank dan perubahan status BTN sebagai bank umum maka BTN pun  melebarkan pangsanya ke konsumen umum.
KPR dan KPA masih menjadi daya jual utama sesuai dengan visi BTN "terdepan dan terpercaya dalam memfasilitasi sektor perumahan dan jasa layanan keuangan keluarga".  Untuk mendorong milenial agar tertarik  berinvestasi di bidang properti, BTN pun merilis KPR Gaeesss!