Bagi penyuka film Jepang, masih ada waktu untuk menikmati Pekan Sinema Jepang 2018. Di Jakarta acara ini berlangsung hingga 16 Desember 2018. Sedangkan di Bandung bakal dihelat 21-23 Desember 2018 di CGV 23 Paskal Shopping Center. Film apa yang kiranya bisa dinikmati besok?
CGC Cinemas Grand Indonesia siang ini (15/12) sangat ramai. Aku menukarkan email dengan tiket gratis a Giant Warrior Descends on Tokyo dan kemudian bergegas menuju audi 4 untuk menonton film animasi Ponoc Short Film Theatre Volume 1: Modest Heroes.
Festival Film Jepang ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apabila sebelumnya bernama Japanese Film Festival (JFF) dan diadakan oleh Japan Foundation, tahun ini Japan Foundation bekerja sama dengan Badan Urusan Kebudayaan Pemerintah Jepang menghelat JFF-Pekan Sinema Jepang. Berkat kolaborasi tersebut film-film yang diputar pun lebih banyak dan lebih variatif. Total ada 36 film yang diputar selama 10 hari pemutaran di Jakarta. Selain di Jakarta, Pekan Sinema Jepang juga diadakan di Makassar, Yogyakarta, dan Bandung.
Sama seperti JFF lalu, ada tradisi asyik di sini. Setiap usai menonton, tiket hari itu bisa dikumpulkan dan ditukar dengan suvenir. Kalian bisa dapat stiket, tas, hingga t-shirt. Lumayan kan?! Harga tiketnya juga tidak mahal, yakni Rp 20-25 ribu/film di Jakarta dan tarifnya bisa jadi berbeda di tiap kota.
Besok, Minggu (16/12) merupakan hari terakhir Pekan Sinema Jepang. Masih ada waktu bagi Kalian untuk menyaksikannya. Festival ini akan ditutup oleh film kolaborasi Jepang, Indonesia, dan Prancis berjudul The Man From The Sea pada pukul 15.45.
Kalian bisa memilih enam film yang  diputar besok sejak pukul 13.30 di tiga audi CGV Cinemas Grand Indonesia. Jika menilik waktunya yang hampir bersamaan, maka hanya bisa menonton dua dari enam film tersebut. Keenam film tersebut yaitu Mary and The Witch's Flower, Yakiniku Dragon, Perfect World, The Crimes That Bind, Kamen Rider x Super Sentai: Cho Super Hero Taisen, dan The Man From The Sea. Yuk bahas satu-persatu.
Mary and The Witch's Flower (Audi 1/13.30)
Wah kualitas film animasi Jepang sudah tak diragukan lagi. Ada banyak film animasinya yang populer. Mary and The Witch's Flower bisa jadi pilihan menonton keluarga karena ceritanya yang bisa ditonton segala umur.
Animasi ini merupakan adaptasi kisah berjudul The Little Broomstick karya Mary Steward. Film ini berkisah tentang anak perempuan bernama Mary Smith yang menemukan sebuah bunga ajaib di hutan. Dengan bunga itu ia kemudian sebuah sapu ajaib bisa hidup dan Mary bisa mengendarainya seperti penyihir. Tapi sebenarnya siapa yang meletakkan bunga penyihir terlarang itu di hutan?
Film animasi yang dirilis tahun 2017 ini diproduksi oleh Studio Ponoc. Sutradaranya adalah Hiromasa Yonebayashi. Ia sebelumnya bergabung dengan studio Ghibli dan sukses menyutradarai Arriety dan When Marnie was There.