Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Sineas Makassar Buktikan Daerah Pun Bisa Menghasilkan Film Berkualitas

1 Juli 2018   09:45 Diperbarui: 4 Juli 2018   16:56 3093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang Panai menjadi tonggak keberhasilan secara komersial film Makassar (sumber: Tribunnews.com)

Industri perfilman nasional menunjukkan fenomena menarik dalam tiga tahun terakhir ini. Produksi perfilman tidak lagi didominasi oleh para rumah produksi ibu kota, tetapi dari daerah-daerah di Indonesia. Makassar, misalnya.

Film Makassar, Uang Panai, membuat sineas ibu kota takjub karena  berhasil menembus setengah juta penonton. Ini pertanda film-film Makassar mulai menunjukkan geliatnya, yang memang sebenarnya sebenarnya punya peran penting dalam khasanah perfilman nasional sejak lampau.

Dilansir dari Rappler,  industri perfilman Makassar tumbuh sejak tahun 60-an, mencapai puncak pada tahun 70-an dan mulai terpuruk sekitar tahun 1990-an. Film-film produksi lokal yang menuai kesuksesan, di antaranya Senja di Pantai Losari, Sanrego, dan Jangan Rengut Cintaku.

Seiring kebangkitan film nasional pada tahun 2000-an, sineas Makassar pun juga mulai termotivasi. Mereka kembali memproduksi film pendek dan film panjang. Media daring pun menjadi salah satu jalur dengan meluncurkan webseries.

Berkat dukungan masyarakat Sulawesi Selatan baik yang merantau maupun tinggal di Sulsel, pengelola jaringan bioskop, dan pemerintah daerah setempat maka industri perfilman Makassar dan kota-kota lainnya di Sulawesi Selatan semakin tumbuh.

Rumah produksi pun bermunculan, demikian pula dengan kursus tentang akting dan perfilman. Gagasan pun mengalir.

Kini gagasan film bukan hanya mengandalkan nilai kelokalan, namun juga unsur-unsur kekinian yang ada di Sulawesi Selatan.

Atmosfer perfilman yang legit tersebut berujung dengan lahirnya sekitar 30-an film dalam tiga tahun terakhir. Beberapa di antaranya sukses menembus layar ibukota dan berbagai daerah.

Bahkan pada 6-10 September 2017, Makassar sukses menghelat Makassar International Eight Festival and Forum (F8) yang diikuti 24 negara dengan menampilkan sembilan film panjang produksi daerah tersebut.

Festival ini direncanakan menjadi agenda tahunan untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif di Sulawesi Selatan.

Ngomong-omong tentang film-film produksi sineas Makassar, apakah Kalian sudah pernah menonton satu atau lebih di antaranya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun