Film horor yang dianggap berhasil itu yang seram dan bikin takut penonton. Tapi bukan berarti setiap saat wujud mengerikan bermunculan.
Hereditary berhasil menunjukkan bahwa kombinasi cerita yang segar, skoring yang pas, dinamika cerita dan pace yang tertata, serta akting yang jempolan bikin film ini mengundang penasaran sejak awal.Â
Nuansa seramnya terbangun perlahan-lahan, membuat penonton seperti saya tegang bercampur seram sekaligus penasaran. Rasanya seperti makan mie rebus pedas, semakin lama semakin pedas tapi ingin dihabiskan.Â
![Annie seorang seniman (sumber: iMDB)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/28/20180628-082010-5b34393c16835f410f746a52.png?t=o&v=555)
Toni Collette (The Sixth Sense, Little Miss Sunshine, The Hours) yang berperan sebagai Annie, memberikan kontribusi utama dalam film ini. Ia menjadi seorang seniman pembuat benda-benda miniatur yang merasa tertekan sejak ibunya tinggal di rumahnya. Rasa gundahnya, amarah dan ketakutannya tergambar jelas.Â
Kontribusi lainnya dari Charlie yang diperankan oleh Milly Saphiro. Ia berhasil menunjukkan perangai Charlie yang aneh, penyendiri, dan memiliki alergi terkait dengan kacang. Gabriel Byrne dan Alex Wolff masing-masing menjadi sosok ayah yang penyabar dan sosok remaja yang ingin memberontak tapi juga takut pada ibunya.
![Tempat yang lapang dan sepi membuat bulu kuduk berdiri (sumber: iMDB)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/28/20180628-082029-5b343a2e5e137334a7133563.png?t=o&v=555)
Oleh karena ada unsur yang menurutku lumayan sadis, film ini lebih pas ditonton kalangan usia 17 tahun ke atas.Â
"Sebuah film horor yang cerdas dalam menggiring penonton merasa tegang dan seram tanpa banyak menghadirkan sosok mengerikan"
Detail Film:
Judul: Hereditary