"She isn't gone." (Joan, Hereditary)
Annie Graham (Toni Collette) baru saja kehilangan ibunya, Ellen. Ia meninggal setelah sakit berkepanjangan. Setelahnya ia mengalami peristiwa yang makin meremukkan hatinya. Ia mencoba mencari penyelesaian, yang didapat malah runtutan cobaan.
Film berjudul Hereditary ini ramai menjadi bahan pembicaraan di berbagai komunitas film. Film horor ini termasuk yang ditunggu-tunggu. Skornya di Rotten Tomatoes dan Metacritic di atas angka delapanpuluh. Bikin penasaran. Apalagi Joko Anwar, sutradara Pengabdi Setan memuji-muji film ini sebagai horor yang creepy.Â
Aku pun menontonnya semalam. Rupanya banyak juga penonton yang antusias. Studio bioskop di bilangan Taman Mini pun terisi separuhnya.Â
Menurut Annie, putrinya, ia adalah perempuan yang penyendiri dan sulit. Ia memiliki lingkaran pertemanan sendiri. Ia mengaku hubungan ia dan ibunya sulit.
Annie nampak tidak terlalu sedih. Berlainan dengan Charlie (Milly Saphiro), putri bungsunya yang dekat dengan neneknya. Sedangkan putra sulungnya, Peter (Alex Wolff) nampak cuek, ia bersama teman-temannya suka sembunyi-sembunyi menghisap ganja.
Charlie kemudian mulai bertingkah aneh. Annie yang tertekan kemudian bergabung di komunitas duka, hingga suatu kejadian membuatnya sangat terpukul. Lantas ia bertemu seorang wanita paruh baya bernama Joan (Ann Dowd) yang mencoba menghiburnya. Misteri apa sebenarnya yang menyelingkupi keluarga Graham?
Seremnya Begitu Greget