Hari masih pagi. Matahari baru saja terbit. Hawa segar mengisi paru-paru kami. Setelah puas menjelajahi pantai, kami berdua pun menapaki Dermaga Hutan Mangrove Baluran diantar para monyet gesit. Pepohonan tinggi dengan akar-akar kokoh terlihat di sana-sini. Hening, hanya suara debur ombak dan burung laut bernyanyi.
Keberadaan hutan mangrove di kompleks Taman Nasional Baluran ini menambah keragaman vegetasi kawasan konvervasi alam ini. Vegetasi di Baluran ini bisa dikatakan unik karena memiliki perbedaan di tiap-tiap kawasan.Â
Dari pintu masuk pengunjung disuguhi oleh beragam pemandangan, dari hutan dengan tanaman yang nampak meranggas, hutan dengan tanaman yang selalu hijau (evergreen forest), kemudian disambung sabana dengan nuansa rerumputan kering dan pohon kekuningan. Di sisi lain kompleks wisata alam ini adalah Pantai Bama dan kawasan hutan mangrove.
Di Dermaga Hutan Mangrove Baluran ini pepohonannya memiliki akar yang kuat dan besar. Akarnya menonjol, keluar dari permukaan.
Cerita dari hutan sama-sama berkesan, namun tak semuanya indah. Pasalnya hutan di Indonesia semakin berkurang dengan alasan beragam, baik untuk perkebunan, industri maupun untuk perumahan. Oknum-oknum tersebut lalai bahwa hutan adalah sahabat manusia.Â
Indonesia sendiri sebagai negara tropis memiliki beragam jenis hutan, yang dibedakan berdasarkan vegetasi maupun fungsinya. Berdasarkan fungsinya maka beragam jenis hutan di antaranya adalah hutan lindung, hutan rekreasi edukatif, dan hutan produktif. Sedangkan berdasarkan bentang alam dan ekosistem khasnya maka hutan bisa dibedakan di antaranya hutan pegunungan,hutan dataran rendah, hutan mangrove, hutan savana, dan hutan batu kapur. Saat ini juga ada hutan kota yang terbuka untuk umum sebagai sarana wisata edukatif dan paru-paru kota tersebut.Â
Hutan mangrove biasanya berada di pinggiran pantai dengan tingkat kadar garam yang tinggi. Oleh karena Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki banyak pantai, maka luasan hutan mangrove nya sangat besar, bahkan masuk sebagai salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terluas.Â
Hutan mangrove dilansir dari situs forestnews Indonesia, Indonesia mencapai tiga juta hektar dengan menyumbang sekitar 23 persen total luasan ekosistem mangrove di dunia.
Hutan mangrove ini indah dan memiliki beragam manfaat. Selain memiliki fungsi sebagai penahan erosi air laut, pencegah intrusi air laut, dan mencegah banjir, hutan mangrove juga rumah dan sumber makanan bagi para makhluk hidup. Hutan mangrove juga memiliki pesona tersendiri sebagai wahana rekreasi dan edukasi. Menjaga keberadaan hutan mangrove berarti juga menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk generasi mendatang oleh karena mangrove berperan dalam mencegah perubahan iklim sebuah kawasan hingga tingkat global.