Dua bulan sebelum lebaran, tak ada rencana kami berangkat ke kampung halaman dengan membawa kendaraan pribadi. Setelah tidak dapat tiket kereta dan pesawat, akhirnya kami mudik dengan "si Putih", panggilan mobil kami.Â
Setelah menempuh sekitar seribu kilometer, kami tiba di Malang. Perjalanan kemudian berlanjut ke Jember hingga kota paling timur Jawa, Banyuwangi. Libur lebaran ini bak "Tour de Java".
Setelah enam hari berkangen-kangen dengan bapak ibu dan sanak saudara di Malang, kami pun memutuskan untuk ke Banyuwangi. Dari dulu kami ingin ke Taman Nasional Baluran yang disebut-sebut "Afrika kecil". Mumpung liburannya agak lama, kenapa tidak?!
Kami agak enggan berlibur di Malang setelah lebaran. Aku tidak tahan dengan macetnya di kawasan wisata dan di kota Malang. Banyak wisatawan dari luar kota yang memilih berlibur di Malang.Â
Favorit mereka adalah kawasan wisata Batu dari Jatim Park 1, Museum Angkut, Batu Night Square, Museum Satwa, dan yang terbaru adalah Dino World. Favorit wisatawan dalam negeri di kawasan Malang lainnya adalah Bromo, Semeru, dan pantai-pantai selatan. Jalur pendakian ramai sesak dan arah ke Malang Selatan juga padat.
Hari Minggu si Putih pun melaju keluar kota Malang. Kami tidak langsung ke Taman Wisata Baluran, kami memilih ke Jember untuk menilik Pantai Papuma. Aku sendiri belum pernah sama sekali menginjak kota Jember.Â
Pasangan mengejek kok orang Jawa Timur belum pernah keliling seluruh daerah di sana. Aku merasa tertohok. Benar juga sih, selama ini kota yang sering kukunjungi itu-itu saja, seperti Surabaya, Blitar, dan Kediri. Kota-kota lainnya hanya sekedar lewat, bahkan banyak yang belum pernah sama sekali kujelajahi. Hiks predikat asal Jatimku layak dipertanyakan.
Kami tiba di Pantai Papuma malah hampir pukul 16.30. Waktu yang terbatas karena tak sampai sejaman maka matahari akan tengelam. Pantai Papuma ini elok, berpasir putih dan berhias karang.