Aku mengernyitkan mata melihat langit, mencari keberadaan awan gelap. Yang kucari tak terlihat, langit nampak begitu cerah. Sinar matahari juga tak kalah ceria menyengat. Musim kemarau memang sudah tiba, sehingga hawa Jakarta akhir-akhir ini gerah. Untuk mengurangi rasa tak nyaman itu aku pun mulai mengeluarkan baju-baju musim panasku.
Indonesia memang tak mengenal musim panas. Namun, hawa saat musim kemarau ini sepertinya tak kalah menyengat seperti musim panas di negeri empat musim. Musim kemarau ini sama halnya dengan musim hujan, punya sisi plus dan minusnya. Kekurangannya sih tidak banyak, hanya hawanya saja yang jadi menghangat.
Hawa yang gerah dan sinar matahari yang terik menyengat menjadi tantangan sendiri saat berpuasa. Untunglah pada bulan puasa ini aku jarang melakukan perjalanan ke kantor klien. Aku lebih banyak ngadem di ruangan ber-AC.Â
Paling-paling kepanasan saat berangkat dan pulang kerja karena sinar matahari pukul delapan pagi sudah seperti pukul sepuluh. Tak mau kalah dengan cahaya pagi, sinar matahari pukul 15.00-16.00 juga masih terang dan hangat.
Koleksi baju musim panasku eh musim kemarau pun kukeluarkan. Baju-baju ini sebenarnya tak begitu beda dari segi model dengan baju-baju biasanya. Hanya, bahannya lebih adem dan lebih cepat menyerap keringat.
Baju-baju dengan bahan wool, polyester, chiffon, beludru dan rajut pun masuk ke dalam lemari. Demikian juga dengan jaket-jaket parasit dan jaket tebal yang jadi sahabatku waktu musim hujan, nasibnya pun harus bersembunyi di dalam lemari dulu. Kini waktunya bahan-bahan adem menjadi temanku sehari-hari.
Baju-baju dengan bahan katun ini untunglah mudah dijumpai di toko-toko baju, sehingga aku tak kesusahan mencarinya jika perlu model baru. Modelnya pun banyak, ada yang model kemeja juga model blus.Â
Untuk dipakai di rumah sehari-hari, kain berbahan katun ini banyak dalam bentuk kaus dan t-shirt yang nyaman. Bagian bawahannya seperti rok dan celana panjang juga mudah ditemui yang berbahan katun. Harganya juga tak mahal.
Warna-warna pakaiannya aku banyak menggunakan warna-warna putih, warna pastel, juga warna-warna terang agar tak begitu menyerap panas. Hobiku mengenakan baju gelap pun untuk sementara waktu kukurangi.
Lantas apakah ada bedanya antara outfit saat bulan Ramadhan dan hari-hari biasa? Hemmm kalau aku sendiri sih tidak begitu membedakan antara outfit hari-hari biasa dan selama bulan Ramadhan. Dalam aktivitas sehari-hari di kantor, aku juga lebih sering mengenakan baju lengan panjang dalam kegiatan sehari-hari, atau menumpuk baju lengan pendek dengan jaket.Â